Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: 607.000 Muslim Rohingya Masuk Bangladesh Sejak 25 Agustus

kurnia - Rabu, 1 November 2017 - 14:58 WIB

Rabu, 1 November 2017 - 14:58 WIB

189 Views ㅤ

(Foto: Anadolu Agency)

Etnis-300x169.jpg" alt="" width="300" height="169" /> (Foto: Anadolu Agency)

Jenewa, (MINA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, sekitar 607.000 Muslim Rohingya telah menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus.

“Meski jumlah pendatang baru sekarang melambat, orang-orang terus berdatangan di permukiman darurat Cox’s Bazar setiap hari, sehingga jumlah penduduk Rohingya di daerah tersebut mencapai lebih dari 820.000 orang,” kata Joel Millman, Juru Bicara Badan Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) dalam konferensi pers di PBB di Jenewa, Selasa (31/10).

“Permukiman sangat padat dan penuh sesak dan tekanan pada sumber air minum bersih dan sanitasi dasar sangat besar. Setelah berjalan berhari-hari tanpa air dan makanan, para pengungsi sampai ke pemukiman yang kehabisan tenaga dan haus. Banyak yang sakit,” kata Millman. Demikian Anadolu Agency dikutip Miraj News Agency (MINA).

Sementara Juru Bicara UNHCR Babar Baloch mengatakan, empat pengungsi Rohingya tewas pada Selasa pagi di sebuah kapal karam baru di Teluk Benggala ketika kapal mereka terbalik di tepi pantai selatan Bangladesh.

Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari aksi kekerasan militer Myanmar dimana gerombolan Buddha membunuh pria, wanita dan anak-anak, bahkan menjarah rumah dan membakar desa penduduk muslim Rohingya.

Etnis muslim Rohingya digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan tersebut sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.

PBB mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan bayi dan anak kecil, pemukulan brutal, dan penghilangan orang yang dilakukan oleh petugas keamanan Myanmar.

Penyidik PBB melaporkan pelanggaran tersebut merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan luar biasa. (T/R03/RS3)

Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok

Miraj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Internasional
Internasional
Dunia Islam