New York, 5 Rabi’ul Awwal 1438/5 Desember 2016 (MINA) – PBB mengajukan rekor permintaan dana bantuan sebesar AS$ 22,2 miliar untuk proyek-oroyek bantuan kemanusiaan tahun 2017 yang mencakup kebutuhan 93 juta orang di 33 negara.
“Ini adalah refleksi dari keadaan kebutuhan kemanusiaan di dunia yang tidak pernah disaksikan sejak perang dunia kedua,” kata Kepala Kemanusiaan PBB Stephen O’Brien dalam konferensi pers, Senin (5/12). Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Ia mengungkapkan, 80 persen dari kebutuhan adalah akibat konflik buatan manusia, seperti konflik yang terjadi di Suriah, Irak , Yaman, Nigeria dan Sudan Selatan.
Program Pangan Dunia (WFT) yang telah meluncurkan tanggap darurat di Yaman, menghitung bahwa jutaan orang ada di ambang kelaparan.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Selain itu, perang berlarut-larut di Suriah dan Irak telah menimbulkan krisis jutaan pengungsi, serta orang-orang terlantar.
Kekurangan dana bagi krisis pengungsi, membuat Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan badan anak PBB (UNICEF) berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang menyelamatkan diri dari kekerasan yang luas.
Dunia sekarang melihat jumlah tertinggi pengungsi dan pengungsi internal sejak Perang Dunia II.
Menurut UNHCR, saat ini terdapat 65.300.000 orang dipaksa mengungsi di dunia, setengah dari mereka adalah anak-anak.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Sekitar 1.000 orang telah meninggalkan kota Mosul setiap hari, saat pasukan Amerika Serikat yang mendukung pasukan Irak berperang melawan kelompok Islamic State (ISIS) sejak Oktober.
Di Suriah, sekitar 20.000 warga melarikan diri dari Aleppo Timur dalam 72 jam pada akhir November, saat pasukan pemerintah Suriah mamperoleh kemajuan di wilayah yang dikuasai oposisi.
Pada KTT pemimpin dunia untuk pengungsi yang diprakarsai Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada September 2016 selama Majelis Umum PBB di New York, sebanyak 50 pemimpin dunia menjanjikan komitmen bantuan miliaran untuk krisis pengungsi.
Namun tidak mendetail, berapa banyak negara yang akan segera membayar komitmennya itu. (T/P001/P2)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)