Gaza, MINA – Meskipun Israel mengizinkan sedikit bantuan masuk ke Gaza setelah memblokirnya selama lebih dari dua bulan, hingga kini belum ada bantuan kemanusiaan yang benar-benar didistribusikan di daerah kantong itu, menurut PBB.
“Hari ini salah satu tim kami menunggu beberapa jam hingga lampu hijau Israel untuk mengakses daerah Kareem Shalom dan mengambil pasokan nutrisi. Sayangnya, mereka tidak dapat membawa pasokan tersebut ke gudang kami,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan pada hari Selasa (20/5). Anadolu melaporkan.
“Jadi untuk memperjelas, meskipun lebih banyak pasokan telah masuk ke Jalur Gaza, kami belum dapat mengamankan kedatangan pasokan tersebut ke gudang dan titik pengiriman kami,” tambahnya.
Pernyataannya muncul setelah kantor urusan kemanusiaan PBB pada hari Selasa mengatakan Israel menyetujui masuknya sekitar 100 truk yang membawa bantuan ke Gaza, peningkatan yang signifikan dari sembilan truk yang diizinkan masuk sehari sebelumnya, tetapi masih jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan untuk penduduk Gaza, yang menghadapi kondisi hampir kelaparan, menurut kelompok bantuan dan organisasi internasional.
Baca Juga: Mantan Menhan: Israel Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
“Pada akhirnya, sekitar empat truk, bukan lima, diizinkan masuk kemarin. Hari ini, kami menerima beberapa lusin truk… Namun intinya adalah, logistik, kerumitan keamanan, dan lingkungan secara keseluruhan membuat ini menjadi sangat sangat sulit,” kata Dujarric.
Ia mengatakan bantuan tersebut disimpan di dermaga pemuatan karena proses yang rumit:
“Barang-barang harus melewati pagar dari Israel ke Gaza, ke area tempat truk harus diturunkan dan dimuat ulang, dan kemudian kami harus mendapatkan izin dari pasukan keamanan Israel untuk membawa orang-orang kami masuk untuk mengambil truk-truk tersebut,” jelasnya.
Pada hari Selasa, kata Dujarric, sebuah tim berhasil masuk ke area tersebut, tetapi karena sudah larut malam, mereka tidak dapat membawa truk-truk itu keluar.
Baca Juga: MSF: Israel Pura-Pura Akhiri Blokade Bantuan ke Gaza
“Tantangan bagi kami adalah mengamankan rute yang menghubungkan area dermaga pemuatan ke gudang atau titik distribusi kami. Tentu saja, kami harus mendapatkan izin dari IDF (tentara Israel), dan kami juga harus memastikan area umum aman bagi kami.
“Juga terjadi kemacetan di jalan, jadi ini … sangat menantang,” tambahnya.
Dujarric mengatakan, mendistribusikan bantuan adalah proses yang sangat panjang, kompleks, rumit, dan berbahaya. []
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan
Mi’raj News Agency (MINA)