“Keputusan diambil oleh Dewan Keamanan PBB pada Jumat, dengan memperhatikan pula kesepakatan damai yang sudah ditandatangani Pemerintah Afghanistan dan sebagian kelompok Hekmatyar pada bulan September lalu,” demikian aljazeera.com yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Kesepakatan itu memberikan Hekmatyaar pengampunan atas pelanggaran masa lalu dan memberikannya kembali hak berpolitik, serta memungkinkan untuk pembebasan beberapa tahanan Hezb-iIslam pengikutnya.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Keamanan PBB mengatakan juga telah mencairkan pembekuan pada aset Hekmatyar, serta mencabut larangan perjalanan dan embargo senjata terhadapnya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Hekmatyar adalah salah seorang pemimpin yang paling berpengaruh dalam memerangi pasukan pendudukan Uni Soviet yang komunis pada 1980-an dengan membentuk pemerintah pro komunis. Ia bersama Amerika Serikat dalam sebuah koalisi untuk menghadapi Sovyet di masa perang dingin itu sampai akhirnya tahun 1992 pemerintah dukungan Sovyet dan Sovyet berhasil dikalahkan.
Hekmatyar menjabat perdana menteri setelah runtuhnya pemerintahan yang didukung Soviet pada tahun 1992, tapi tak lama karena terjadi perang saudara sejak itu sampai 1996. Ia dicap sebagai “pembantai dari Kabul,” dituduh membunuh ribuan orang ketika tentaranya menembaki daerah sipil di ibukota, Kabul, selama perang saudara itu. (T/m07/P1)
Mi’raj Islamic News Agancy (MINA)