Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB DESAK CINA DAN THAILAND LINDUNGI ETNIS UIGHUR

Rudi Hendrik - Jumat, 10 Juli 2015 - 22:40 WIB

Jumat, 10 Juli 2015 - 22:40 WIB

598 Views

Muslim Uighur menuduh Cina melakukan kebijakan represif yang membatasi kegiatan keagamaan, pekerjaan dan budaya mereka. (Foto: AA)

UIGHUR-300x204.jpg" alt="Muslim Uighur menuduh Cina melakukan kebijakan represif yang membatasi kegiatan keagamaan, pekerjaan dan budaya mereka. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Muslim Uighur menuduh Cina melakukan kebijakan represif yang membatasi kegiatan keagamaan, pekerjaan dan budaya mereka. (Foto: AA)

Jenewa, 23 Ramadhan 1436/10 Juli 2014 (MINA) – PBB mengumumkan kekhawatirannya terhadap lebih 100 etnis Uighur yang dideportasi oleh Thailand ke Cina.

Pada Jumat (10/7), Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Rupert Colville menyeru Beijing untuk memastikan keselamatan mereka.

Colville mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, dia prihatin dengan pendeportasian 109 orang – termasuk 20 wanita- oleh pemerintah Thailand, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (10/7).

“Kami menyerukan kepada pemerintah Cina untuk memastikan mereka yang diekstradisi diperlakukan sepenuhnya sesuai dengan hak asasi manusia di negara itu,” kata Colville.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

Ke-109 warga etnis Uighur itu adalah bagian dari 350 orang yang ditahan di berbagai fasilitas penahanan imigrasi di Thailand sejak Maret 2014.

Colville mengatakan, mereka ditangkap ketika mencoba untuk mencapai wilayah Turki.

“Meskipun dilaporkan Turki bersedia mengakui mereka di wilayahnya, namun hanya 172 dari 350 orang yang akhirnya diizinkan pergi ke Turki pada akhir Juni,” katanya

Dia menambahkan, sekitar 60 orang lain masih berada dalam tahanan di Thailand dan mendesak pemerintah untuk memastikan perlindungan mereka.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Uighur yang merupakan sekitar 45 persen penduduk di Xinjiang, telah menuduh Cina melakukan kebijakan represif yang membatasi kegiatan keagamaan, pekerjaan dan budaya mereka. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Dunia Islam
Asia
Internasional