Rakhine, 22 Rabi’ul Awwal 1435/24 Januari 2014 (MINA) – PBB mendesak pemerintah Myanmar untuk menyelidiki kasus-kasus pembunuhan yang dilakukan terhadap kelompok etnis minoritas muslim Rohingya di negara bagian Rakhine baru-baru ini.
PBB menyatakan keprihatinan meningkatnya aksi-aksi kekerasan di Myanmar, setidaknya 48 Muslim tewas ketika massa penganut Buddha menyerang desa Du Chee Yar Tan di Myanmar Barat awal Januari, demikian laporan Press TV yang dikutip Mi’raj News (MINA, Jumat).
Sementara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay mengatakan,” Saya menyesalkan hilangnya nyawa di Du Chee Yar Tan dan menyerukan kepada pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan secara maksimal, tidak memihak dan memastikan para korban kekerasan Rohingya dan keluarga mereka diperlakukan secara adil.”
“Dengan menanggapi peristiwa, cepat dan tegas, pemerintah My memiliki kesempatan untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas, yang akan memperkokoh demokrasi dan supremasi hukum di negara itu,” tambahnya.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Ketegangan telah meningkat di wilayah tersebut sejak bulan lalu, ketika biarawan gerakan ekstrimis Budha memberi khotbah di Rohingya, menganjurkan pembasmian terhadap segenap etnis muslim Rohingya yang terdiri dari 90 persen dari populasi negara Rakhine.
Pemerintah Myanmar sendiri sejauh ini menolak untuk mengakui Rohingya sebagai warga negaranya dan memberikan label “ilegal imigran” terhadap mereka .
Muslim Rohingya telah ditolak kewarganegaraan Myanmar mereka dengan diberlakukannya Undang-undang kewarganegaraan baru pada 1982.
Kekerasan awalnya ditargetkan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar Barat, dan kemudian menyebar ke bagian lain negeri tersebut, di mana umat Islam yang telah diberikan kewarganegaraan juga diserang.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Pemerintah Myanmar sejauh ini menolak untuk memberikan kewarganegaraan bagi etnis Rohingya, meskipun di tengah tekanan internasional untuk memberi mereka status legal.
Ratusan warga etnis Rohingya diyakini telah tewas dan ribuan mengungsi, sementara rumah-rumah mereka dibakar atau dihancurkan selama aksi-aksi kekerasan yang dilancarkan oleh kelompok ekstrimis Budha.
Para ekstremis umat Budha sering menyerang Rohingya dan membakar rumah mereka di beberapa Desa Rakhine. (T/P012)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Anda juga dapat mengakses berita-berita MINA melalui handphone.