Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB DESAK PERANCIS DAN YUNANI BANTU LEBIH BANYAK MIGRAN

Rudi Hendrik - Sabtu, 8 Agustus 2015 - 20:42 WIB

Sabtu, 8 Agustus 2015 - 20:42 WIB

416 Views

Pengungsi Suriah. (Foto: AA)

MIGRAN-36-300x204.jpg" alt="Pengungsi Suriah. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Pengungsi Suriah. (Foto: AA)

Jenewa, 23 Syawal 1436/8 Agustus 2015 (MINA) – Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) meminta Perancis dan Yunani berbuat lebih banyak dalam membantu migran yang datang ke negeri mereka.

Juru bicara UNHCR Melissa Fleming mengatakan pada konferensi pers di Jenewa, Jumat (7/8), Perancis perlu berbuat lebih banyak untuk mengurus migran di Kota Calais, Perancis Utara.

Fleming mendesak Perancis untuk mempersiapkan rencana aksi mendesak bagi migran di Kota Calais. Dia menggarisbawahi, situasi di Calais tidak teratur.

Menurutnya, masalah tragis membutuhkan solusi yang serius dan berkelanjutan, demikian Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Ratusan lebih migran menunggu di kamp-kamp tidak resmi di Kota Calais menunggu kesempatan untuk pergi menyeberangi perbatasan.

Serangan migran dan pemogokan simultan oleh staf feri Perancis dekat Calais telah menyebabkan penundaan perjalanan panjang antara Perancis dan Inggris.

Sekitar 2.000 migran telah menduduki zona yang dilarang di pintu masuk Terowongan Manche sejak pekan lalu di Calais.

Vincent Cochetel, Direktur UNHCR Eropa, juga menyampaikan hal yang sama dalam konferensi pers dan memperingatkan krisis pengungsi yang serius di Yunani.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Dia menyerukan Yunani untuk mengambil tindakan mendesak dan berani. Dia mengatakan, sejumlah 124.000 pengungsi dan migran tiba melalui laut tahun ini di Yunani, terutama di Pulau Lesvos, Chios, Kos, Samos dan Leros.

“Pihak berwenang Yunani harus segera menunjuk lembaga tunggal untuk mengkoordinasikan respon dan mendirikan mekanisme bantuan kemanusiaan yang memadai, negara-negara Eropa harus mendukung Yunani dalam upaya ini,” kata Vincent.

Pada 1 Agustus, Cochetel telah mengunjungi Pulau Kos, Lesbos dan Chios.

Dia mengatakan, ada migrant yang terpaksa tidur di tempat umum. Dia mendesak Yunani untuk menangani situasi dengan mendirikan kamp-kamp pengungsi yang memenuhi kebutuhan dasar para migran.

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Juru bicara UNHCR William Spindler mengatakan pada 24 Juli, lebih 100.000 pengungsi telah tiba di Yunani sejak awal 2015, di mana 60 persen pengungsi berasal dari Suriah. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Asia
MINA Sport