Ramallah, MINA – Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) pada hari Selasa (28/9) mengatakan, ekonomi Palestina pada 2020 menyusut 11,5% akibat Pandemi Covid-19, yang merupakan penurunan terbesar kedua terburuk bagi Otoritas Palestina (PA) sejak didirikan pada tahun 1994.
UNCTAD mengatakan dalam laporan tahunannya, penurunan ekonomi PA pada tahun 2020 merupakan kelanjutan dari kondisi ekonomi yang sudah buruk pada tahun 2019, Anadolu melaporkan.
Mereka menyalahkan COVID-19 dan tindakan yang diambil oleh pendudukan Israel atas penurunan ekonomi di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Palestina telah dilanda COVID-19 pada Maret 2020, memaksa PA memberlakukan penguncian dalam upaya membendung penyebaran virus.
Baca Juga: Israel Cegah Adanya Perayaan Saat Tahanan Palestina Dibebaskan
Laporan itu mengatakan meskipun parahnya pandemi virus corona, pendudukan Israel adalah hambatan utama bagi pembangunan Palestina.
UNCTAD mencatat, lebih dari 66.000 warga Palestina kehilangan pekerjaan dan tingkat pengangguran melonjak hingga 26%.
Dikatakan sebelum wabah COVID-19, ekonomi Palestina mengalami disintegrasi dan ketidakstabilan di tengah kemerosotan ekonomi, politik karena hilangnya sumber daya alam akibat permukiman Israel yang dibangun di tanah Palestina. (T/R7/RS3)
Baca Juga: Perbatasan Rafah Akan Dibuka dalam 14 Hari Setelah Pertukaran Tawanan
Mi’raj News Agency (MINA)