New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan upacara peringatan tahunan bagi 188 anggota staf yang kehilangan nyawa saat menjalankan tugas pada tahun 2023, Kamis (6/6).
Di antara personel yang gugur tersebut terdapat 135 staf yang bekerja untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Gaza, dan terbunuh dalam genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
“Hari ini kami mengenang dan menghormati 188 personel Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kehilangan nyawa mereka pada tahun 2023, saat menjalankan tugas,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam sambutannya di markas PBB, New York, Amerika Serikat, mengutip WAFA.
“Mereka adalah perwujudan persatuan bangsa. Mereka adalah tindakan multilateralisme. Dan mereka melakukan pengorbanan terbesar untuk tujuan itu,” tambahnya.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Sejauh ini, kata Guterres, jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi personel PBB yang terbunuh dalam satu konflik atau bencana alam sejak pembentukan PBB.
“Sebuah kenyataan yang tidak dapat kami terima,” ucapnya.
“Beberapa orang terbunuh bersama keluarga mereka dengan pemboman terhadap rumah mereka; yang lain sedang bekerja, baik di kantor maupun di tempat pengungsian,” lanjut Guterres.
Ia kembali menekannya seruannya untuk pertanggungjawaban penuh oleh Israel atas setiap kematian tersebut.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Gutteres menunjukkan bahwa PBB telah meminta persetujuan dari anggota keluarga untuk memasukkan nama orang yang mereka cintai dalam upacara tersebut.
“Sayangnya, kami tidak dapat menghubungi banyak anggota keluarga rekan-rekan UNRWA kami karena mereka terbunuh atau terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat operasi militer Israel,” jelasnya.
“Saya secara pribadi merasa terpukul karena meskipun kami telah melakukan upaya terbaik, kami tidak dapat melindungi personel kami di Gaza,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, personel PBB yang kehilangan nyawa pada tahun 2023 berasal dari total 37 negara dan 18 entitas PBB berbeda. Mereka adalah personel militer, polisi, dan sipil.[]
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)