PBB: ISIS EKSPLOITASI KOSONGNYA KEAMANAN DI LIBYA

Islamic State (ISIS) di Libya. (Foto: Al Jazeera)
Islamic State () di . (Foto: Al Jazeera)

New York, 20 Safar 1437/2 Desember 2015 (MINA) – dalam laporannya Selasa (1/12) memperingatkan, kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) mengeksploitasi ketidakstabilan politik di Libya untuk memperluas pengaruhnya di sana.

Sejak 2013, kelompok bersenjata Libya yang berafiliasi kepada ISIS telah beberapa kali mendapat gelombang bala bantuan dari para pejuang yang kembali ke Libya dari peperangan di Suriah dan Irak serta relawan asing.

“Sementara ini kubu (ISIS) terkonsentrasi di Sirte, ISIS bisa mencari aliansi lokal untuk memperluas kontrol teritorialnya, juga melibatkan para pejuang teroris asing tambahan untuk bergabung dengan kelompok di Libya,” kata laporan itu. Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Situasi keamanan yang lemah di negara itu telah memberikan kesempatan “terbaik” bagi komandan ISIS di Irak dan Suriah untuk memperluas kontrol di luar kedua negara.

“Libya memiliki kepentingan besar karena terletak di Afrika dan selatan Eropa, juga merupakan pintu gerbang menuju padang pasir Afrika yang membentang ke sejumlah negara Afrika,” kata komandan ISIS di Libya, Abu Al-Mughirah Al-Qahtani.

Kelompok ini memiliki sekitar 2.000 sampai 3.000 pejuang di negara itu dan mengontrol sebagian besar kota Derna dan Sirte.

Diperkirakan 800 militan ISIS di Libya pernah berjuang di Suriah dan Irak.

Awalnya ISIS melakukan pendekatan “lunak” kepada penduduk setempat, tapi setelahnya ISIS menerapkan aturan agama yang ketat dengan melarang merokok, mewajibkan hijab dan mengharuskan gadis di bawah umur untuk menikah.

Namun menurut PBB, ISIS di Libya masih dipandang sebagai kelompok luar, mereka belum mendapat dukungan penduduk lokal.

Saat ini mereka berjuang melawan pemerintah yang berbasis di Tripoli dan Tobruk, serta faksi yang berafiliasi kepada Al-Qaeda.

Kehadiran ISIS di Libya mendapat perhatian internasional ketika mereka menyiarkan rekaman pengeksekusian massal tahanan warga Kristen asal Mesir dan Afrika Timur. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0