Gaza, MINA – “Israel menolak masuknya sejumlah besar gaza/">bantuan ke Gaza karena alasan yang tidak jelas,” Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Martin Griffiths, memperingatkan. Demikian dikutip dari Memo, Jum’at, (2/2).
Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan kemarin, pejabat PBB tersebut menambahkan: “Kami terus menghadapi penolakan yang sering terjadi terhadap masuknya barang-barang yang sangat dibutuhkan ke Gaza oleh Israel, karena alasan yang tidak jelas, tidak konsisten, dan seringkali tidak ditentukan.”
“Kita juga harus memiliki akses terhadap warga sipil yang membutuhkan di seluruh Gaza. Saat ini, sebagian besar akses kami ke Khan Younis, Wilayah Tengah, dan Gaza Utara tidak ada,” tambahnya.
“Kemampuan komunitas kemanusiaan untuk menjangkau masyarakat Gaza dengan bantuan masih sangat tidak memadai. Ini bukan karena ingin mencoba.”
Dia menekankan bahwa siapa pun yang mengungsi dari rumahnya di Gaza harus memiliki hak untuk kembali secara sukarela sebagaimana diwajibkan oleh hukum internasional.
Sejak 7 Oktober, operasi militer genosida penjajah Israel di Gaza telah memaksa lebih dari 1,7 juta warga Palestina meninggalkan rumah mereka. Banyak dari mereka telah mengungsi berkali-kali, karena banyak keluarga terpaksa pindah berulang kali untuk mencari keselamatan.
Hampir 66.000 orang terluka, banyak yang kehilangan satu atau kedua anggota tubuh mereka. Israel melarang masuknya tim penolong dan bantuan ke wilayah kantong tersebut sehingga membuat mereka tidak bisa bergerak. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)