New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, jutaan anak-anak di Yaman berisiko kelaparan di tengah pandemik virus corona, menyebabkan negara yang hancur akibat perang itu semakin buruk.
PBB meminta bantuan kemanusiaan mendesak hampir $ 500 juta, demikian yang dikutip dari Al Jazeera.
Dalam sebuah laporan baru pada Jumat (26/6), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan, jumlah anak-anak yang kekurangan gizi di negara itu dapat mencapai 2,4 juta pada akhir tahun, meningkat 20 persen.
Sebanyak 6.600 anak lainnya di bawah usia lima tahun juga bisa meninggal karena sebab yang sebenarnya dapat dicegah, karena pandemi ini telah melemahkan sistem perawatan kesehatan negara yang sedang mencoba bertahan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Anak-anak yang tak terhitung jumlahnya telah hilang dalam perang lima tahun ini dan kami khawatir kami akan kehilangan banyak lagi karena COVID-19 menyebar,” kata Sara Beysolow Nyanti, Perwakilan UNICEF untuk Yaman, dalam sebuah pernyataan.
“Jika kita tidak menerima dana darurat, anak-anak akan didorong ke ambang kelaparan dan banyak yang akan mati,” katanya.
Laporan UNICEF mengatakan, hampir 9,58 juta anak-anak tidak memiliki akses yang memadai ke air bersih, sanitasi atau kebersihan, menempatkan mereka pada risiko infeksi yang lebih besar, sementara 7,8 juta tidak memiliki akses ke pendidikan di tengah penutupan sekolah. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)