Reyhanli, Turki, MINA – Badan Bantuan PBB mengatakan, diperlukan operasi bantuan kemanusiaan untuk mengatasi krisis yang dihadapi hampir sejuta pengungsi yang baru saja melarikan diri dari pertempuran di Suriah Barat Laut.
“PBB sedang mengusahakan setiap kemungkinan yang ada untuk membantu para pengungsi dari barat laut Suriah, tetapi yang paling mereka butuhkan adalah gencatan senjata,” ujar Mark Lowcock, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, Selasa (3/3), kepada wartawan di titik pengiriman bantuan PBB di distrik Reyhanli, Turki, Voanews melaporkan.
“PBB kini meningkatkan bantuan setelah setuju dengan pihak berwenang Turki untuk menggandakan jumlah truk yang dikirim melintasi perbatasan menjadi 100 truk setiap hari,” kata Lowcock.
Lowcock mengatakan, satu miliar dollar Amerika diperlukan setiap tahun untuk mendukung operasi bantuan kemanusiaan bagi beberapa juta orang di kawasan Idlib dan mencatat tidak cukupnya tenda.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kelly Craft, Duta Besar AS untuk PBB mengumumkan dana tambahan 108 juta dolar AS untuk makanan, tempat tinggal, perawatan medis dan barang dan jasa lainnya.
“Bantuan kemanusiaan hanyalah tanggapan darurat, tapi solusinya adalah gencatan senjata langsung. Kami meminta negara-negara lain untuk maju dan berkontribusi,” kata Craft kepada wartawan.
Jumlah pengungsi yang melonjak hingga 980.000 jiwa, lebih dari setengahnya adalah anak-anak, saat ini tinggal di penampungan yang tidak memadai dan kurangnya fasilitas di berbagai daerah dekat perbatasan Turki.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan, ketika berkunjung ke Ankara, negaranya memberikan dana bantuan sebesar 800.000 juta dolar AS kepada Suriah, sebagian kepada Idlib.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pertempuran di Idlib semakin meningkat akhir-akhir ini, ketika Turki melancarkan operasi militer untuk melawan serangan pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh Rusia, di benteng terakhir yang dikuasai para pemberontak di barat laut negara itu.
Turki mengirim ribuan tentara dan perangkat keras militer ke Idlib untuk menghadapi pasukan presiden Suriah Bashar Al Assad. Turki kini menampung 3,6 juta warga Suriah dan menutup perbatasan dengan mengatakan bahwa mereka tidak bisa menerima lebih banyak.
Pekan lalu, Turki mengungkapkan, mereka tidak lagi mendukung kesepakatan 2016 dengan Uni Eropa agar pengungsi tetap berada dalam wilayahnya sebagai imbalan atas bantuan mereka, yang mengarah kepada ribuan migran yang berupaya menerobos perbatasan menuju Yunani. (T/SRT/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan