Jenewa, 9 Syawal 1436/25 Juli 2015 (MINA) – Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengecam Uni Eropa terkait tidak memadainya uni itu menangani krisis migran yang melanda Yunani.
Juru Bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) William Spindler mengatakan Jumat (24/7), lebih dari 100.000 pengungsi telah tiba di Yunani sejak awal 2015.
“Situasi pengungsi di Yunani semakin hari semakin buruk,” kata Spindler di Jenewa. “Kami menyadari situasi Yunani, tetapi Uni Eropa harus melakukan tanggungjawabnya di sana. Masalah ini tidak hanya milik Yunani.”
Spindler menyatakan, sebanyak 5 persen dari pengungsi yang tiba di Yunani tinggal di negara itu. Sisanya menuju ke Eropa Utara, yaitu Jerman dan Swedia, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Dia menambahkan, UNHCR telah memberikan dukungan bantuan untuk Yunani, tetapi dibutuhkan bantuan tambahan.
“Yunani membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk membantu pengungsi,” kata Spindler.
Spindler mengatakan, sebanyak 60 persen pengungsi berasal dari Suriah dan banyak dari mereka tiba di Yunani melalui Turki.
“Ada 2 juta pengungsi di Turki,” dia menambahkan. “Uni Eropa dan masyarakat internasional harus berbuat lebih banyak untuk negara-negara seperti Turki, Yordania dan Lebanon yang menjadi tuan rumah hampir 4 juta pengungsi.” (T/P001/P2)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu