New York, 6 Muharram 1436 H/30 Oktober 2014 M (MINA) – Kepala biro politik PBB, Jeffrey Feltman memperingatkan Israel untuk menghentikan pembangunan 1.000 unit rumah ilegal di Al-Quds Timur.
Menurutnya, tindakan itu melanggar hukum internasional dan bertentangan dengan solusi dua negara serta dapat memicu kekerasan lebih besar di masa depan. International Islamic News Agency (IINA) melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Feltman juga mendesak Israel untuk mematuhi komitmennya terhadap hukum internasional dan menyerukan pengunjuk rasa Palestina untuk menghentikan kekerasan.
Dia juga mendesak kedua belah pihak untuk berkomitmen melakukan perundingan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Ketegangan antara Arab dan Yahudi meningkat terkait rencana Israel untuk membangun sekitar 1.000 unit rumah di Al-Quds Timur.
Pada Senin (26/10) lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memajukan rencana membangun sekitar 600 rumah tambahan di Ramat Shlomo dan 400 di Har Homa distrik Al-Quds Timur.
Israel mengklaim, semua wilayah Al-Quds selamanya adalah milik Yahudi, mengutip alasan sejarah, agama dan keamanan. Tetapi masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakui aneksasi Israel.
Pada Rabu (29/10) lalu, perwakilan Otoritas Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan, tindakan ilegal Israel terhadap rencana pemukiman ilegal bisa memperburuk konflik dan menghambat solusi damai.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Israel harus segera menghentikan kegiatan pembangunan pemukiman ilegal di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Al-Quds Timur,” kata Mansour saat pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang di prakarsai Yordania atas nama Palestina.
Pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB dilakukan setelah ketegangan antara AS dan Israel meningkat, seorang pejabat dari pemerintahan Presiden AS Barack Obama menyebut Netanyahu sebagai pengecut. (T/P011/R03)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza