yaman.jpg">yaman-300x200.jpg" alt="yaman" width="300" height="200" />Sana’a, 14 Jumadil Akhir 1436/3 April 2015 (MINA) – Dua minggu kekacauan di Yaman telah menewaskan sedikitnya 519 orang, banyak warga sipil dan anak-anak di antara mereka.
PBB mengumumkan, milisi Houthi terus maju melawan loyalis Presiden Hadi yang di pengasingan dan didukung oleh Saudi yang memimpin koalisi serangan udara.
Selain itu 1.700 orang telah terluka selama dua minggu terakhir, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Valerie Amos mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis, sebagaimana dilaporkan Reuters dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia menyuarakan kepedulian terhadap warga sipil yang terperangkap dalam baku tembak terutama setelah Arab Saudi dengan sekutu melancarkan serangan udara-pekan lalu dalam upaya untuk menghentikan langkah milisi Syiah Houthi yang menggulingkan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Mereka yang terlibat dalam pertempuran harus memastikan bahwa rumah sakit, sekolah, kamp-kamp untuk pengungsi dan orang-orang pengungsi dan warga sipil infrastruktur, terutama di daerah-daerah berpenduduk, tidak ditargetkan atau digunakan untuk tujuan militer,” kata Amos dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya 90 anak telah menjadi korban konflik sejauh ini, menurut Amos, sementara beberapa pemuda telah direkrut sebagai tentara anak-anak. Puluhan ribu meninggalkan rumah dan persimpangan mereka ke Djibouti dan Somalia. Untuk membantu warga sipil, PBB bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Yaman.
Lebih dari 40 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan dan serangan udara di kota pelabuhan Aden, Kamis. Meskipun sasaran Angkatan Udara koalisi adalah kebanyakan fasilitas militer, gudang senjata dan infrastruktur, serangan tetap saja menimpa warga sipil.
Selain itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, upaya evakuasi terhadap ribuan WNI masih terus dilakukan dari berbagai kota di Yaman, dan diperkirakan sekitar 100 WNI masih terjebak di wilayah pertempuran. (T/P005/R11)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)