Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Pelanggaran HAM Terhadap Rohingya di Myanmar Masih Berlanjut

Zaenal Muttaqin - Sabtu, 21 Juli 2018 - 16:12 WIB

Sabtu, 21 Juli 2018 - 16:12 WIB

8 Views

Dhakka, MINA – Badan Hak Asasi Manusia PBB, UNHCR mengungkapkan bahwa pelanggaran HAM terhadap Etnis Rohingya masih terus terjadi di Myanmar, hal itu dibuktikan dengan masih berlanjutnya etnis Rohingya yang mengungsi ke negara tetangga Bangladesh.

UNHCR mengatakan, sekitar 722 ribu pengungsi Rohingya mengungsi ke Bangladesh sejak eksodus pada bulan Agustus 2017. Mereka melarikan diri karena terancam keselamatannya dan terpaksa meninggalkan Myanmar.

“Kedatangan pengungsi baru hingga hari ini mencerminkan berlanjutnya kesengajaan pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar,” kata UNHCR dalam sebuah pernyataan ketika misi pencarian faktanya di Myanmar, yang dibentuk pada Maret 2017, mengakhiri kunjungan ke Bangladesh, The Asian Independent melaporkan, Sabtu (21/7).

Menurut data yang diberikan oleh badan-badan PBB itu, sebanyak 11.523 orang Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak Januari.

Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok

Pakar UNHCR berbicara dengan beberapa pengungsi di kamp Kutupalong di distrik Cox’s Bazar di Bangladesh.

“Mereka mengaku adanya ancaman kekerasan secara terang-terangan dan penganiayaan, sumber mata pencaharian mereka rusak, begitu pula lingkungan tempat tinggal mereka sehingga akhirnya memaksa mereka pergi ke Bangladesh,” kata pernyataan itu.

Misi tersebut, yang mengunjungi Bangladesh pada bulan Oktober 2017, bertemu dengan pejabat tinggi di pemerintah Bangladesh dan perwakilan LSM, serta mengunjungi kamp-kamp pengungsi di tenggara negara itu.

Tekanan internasional memaksa Myanmar dan Bangladesh menandatangani perjanjian pada 23 November untuk pemulangan pengungsi minoritas Rohingya, yang menurutnya proses tersebut seharusnya dimulai pada 23 Januari.

Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza

Tapi itu belum dimulai, hampir tujuh bulan kemudian. Bulan lalu, PBB menandatangani perjanjian dengan Myanmar untuk mencoba membuka jalan bagi hak-hak Rohingya untuk diakui di negara tersebut. (T/B05/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Belasan Orang Tewas karena Desak-Desakan di Stasiun New Delhi

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Internasional
Internasional