New York, MINA – Sebuah penilaian terkini oleh PBB mengungkapkan bahwa sekitar 345.000 warga Palestina di Gaza diperkirakan akan menghadapi bencana kelaparan musim dingin ini.
Bencana akan terjadi karena penurunan pengiriman bantuan, yang meningkatkan kekhawatiran tentang risiko kelaparan di seluruh wilayah.
“Pasokan komersial telah menurun, pengungsian meluas telah terjadi, infrastruktur telah hancur, pertanian telah runtuh, dan orang-orang kekurangan sumber daya keuangan,” kata Arif Husain, Kepala Ekonom di Program Pangan Dunia di New York, Amerika Serikat. Wafa melaporkan, Jumat (18/10).
Laporan tersebut, yang disusun oleh badan-badan PBB dan LSM, menunjukkan peningkatan tajam dari 133.000 orang saat ini yang diklasifikasikan mengalami “kerawanan pangan yang parah.”
Baca Juga: Israel Kembali Serang Rumah Sakit Indonesia
Laporan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) mencatat bahwa sementara peningkatan bantuan kemanusiaan selama musim panas meringankan beberapa penderitaan, September melihat tingkat terendah pasokan komersial dan kemanusiaan yang memasuki Gaza sejak Maret.
Akibatnya, jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan yang parah (Fase 5 IPC) diperkirakan akan melonjak antara November 2024 dan April 2025, mencapai 345.000, atau 16% dari populasi.
Laporan tersebut menyoroti bahwa penurunan bantuan baru-baru ini akan sangat membatasi kemampuan keluarga untuk memberi makan diri mereka sendiri dan mengakses barang dan layanan penting dalam beberapa bulan mendatang kecuali situasinya berubah.
“Semua ini tercermin dalam prakiraan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu, yang menunjukkan kemerosotan yang dimulai pada bulan November,” ungkap Husain.
Baca Juga: Protes Perang Gaza, Dua Remaja Israel Tolak Wajib Militer
Selain itu, perkiraan sekitar 60.000 kasus malnutrisi akut di antara anak-anak berusia enam bulan hingga empat tahun selama periode yang sama. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Blokir Knesset, Keluarga Sandera Desak Netanyahu Segera Gencatan Senjata dengan Hamas