Geneva, MINA – Laporan tahunan PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata (CAAC) melaporkan, hampir 24.000 anak-anak yang berada di daerah konflik mendapatkan perlakuan buruk, rata-rata sekitar 65 pelanggaran setiap hari.
“Pembunuhan dan melukai anak-anak adalah pelanggaran berat yang paling diverifikasi, diikuti oleh perekrutan dan penggunaan anak-anak dalam protes akses kemanusiaan, “. Demikian laporan tersebut, dikutip dari Saudi Gazette, Selasa (12/7).
Laporan itu juga merinci berbagai bentuk konflik yang dialami anak-anak di seluruh dunia pada tahun 2021.
Antara lain, eskalasi konflik, kudeta militer, pengambil alihan wilayah, konflik berlarut-larut dan baru, serta pelanggaran hukum Internasional.
Baca Juga: Pangkalan Militer AS Diserang, Trump Serukan Gencatan Senjata antara Iran dan Israel
Konflik lintas batas dan kekerasan antar komunal juga berdampak pada perlindungan anak, terutama di wilayah Danau Chad Basin dan Sahel Tengah.
Tempat-tempat di mana sebagian besar anak-anak terkena dampak pelanggaran berat pada tahun 2021 adalah Afghanistan, Republik Demokratik Kongo (DRC), wilayah Pendudukan Palestina yang diduduki Israel, Somalia, Suriah, dan Yaman. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Qatar Desak Semua Pihak Kembali ke Meja Perundingan