New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kesiapan penuh untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan penyelamat nyawa dalam skala besar, apabila usulan perdamaian Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump benar-benar diimplementasikan.
Badan dunia itu menilai terobosan diplomatik tersebut sebagai peluang emas untuk meredakan krisis kemanusiaan yang telah menjerat warga Palestina di Jalur Gaza.
Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Tom Fletcher, pada Jumat (3/10), menegaskan inisiatif yang ditawarkan Gedung Putih membuka jalan bagi operasi kemanusiaan skala besar.
“Ini memberikan kesempatan bagi warga Palestina untuk menerima bantuan penyelamat nyawa dalam skala yang sangat dibutuhkan, serta memulangkan sandera,” ujar Fletcher, seperti dikutip Anadolu.
Baca Juga: Topan Matmo akan Hantam Hainan dan Guangdong, Cina
Ia menambahkan, PBB tidak sekadar menunggu, tetapi telah menyiapkan langkah konkret. “Kami siap dan ingin segera bertindak. Kami memiliki sekitar 170 ribu metrik ton makanan, obat-obatan, tempat berlindung, dan pasokan penting lain yang sangat dibutuhkan, siap masuk ke Gaza dari seluruh wilayah,” jelasnya.
Fletcher menekankan bahwa keberhasilan misi tersebut sepenuhnya bergantung pada jaminan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan.
Sejak 7 Oktober 2023, Jalur Gaza terus digempur oleh serangan militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 66 ribu warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Blokade darat, laut, dan udara yang diberlakukan Israel selama hampir 18 tahun membuat wilayah berpenduduk padat itu terjerumus dalam krisis kemanusiaan berkepanjangan.
PBB bersama organisasi kemanusiaan internasional berulang kali memperingatkan bahwa Gaza kini berada di ambang kelaparan massal, dengan sistem kesehatan yang runtuh dan penyebaran penyakit yang tidak terkendali. []
Baca Juga: Penutupan Pemerintah AS Memasuki Hari Ketiga, Negosiasi Masih Buntu
Mi’raj News Agency (MINA)