Khartoum, MINA – PBB memperingatkan, pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan yang bersaing di Sudan menjerumuskan situasi kemanusiaan negara itu dari kritis menjadi bencana.
Dua pejabat senior PBB, yang baru saja kembali dari Sudan, menggambarkan kehancuran dan penderitaan yang menyedihkan di negara itu.
Perebutan kekuasaan antara Angkatn Darat Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter menyebabkan 24 juta orang membutuhkan makanan dan kebutuhan lainnya.
Krisis kemanusiaan di Sudan telah jatuh ke situasi bencana, menurut laporan oleh Eden Worsornu, direktur operasi badan kemanusiaan PBB, dan Ted Chaiban, wakil direktur eksekutif badan anak-anak PBB, UNICEF.
Baca Juga: FEB Universitas Trisakti Raih Hibah Erasmus dari Uni Eropa
“Sebelum perang meletus pada 15 April, Sudan sudah bergulat dengan krisis kemanusiaan,” kata Chaiban, Jumat.
“Sekarang, lebih dari 110 hari pertempuran brutal telah mengubah krisis menjadi bencana, mengancam kehidupan dan masa depan generasi anak-anak dan remaja yang merupakan lebih dari 70 persen populasi.”
Chaiban mengatakan, 24 juta orang membutuhkan makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya, termasuk 14 juta anak, jumlah yang setara dengan setiap anak di Kolombia, Prancis, Jerman, dan Thailand.
Worsornu mengatakan kehidupan jutaan orang “telah dihancurkan oleh kekerasan tanpa henti.”
Baca Juga: Menlu Afghanistan: Penyelesaian Konflik dengan Pakistan Lewat Dialog
Dia mengatakan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran di ibu kota Khartoum dan wilayah Kordofan selatan dan Darfur barat menghadapi ancaman serangan, kekerasan seksual dan kematian, di tengah panas terik hingga 48 derajat Celcius.
Sekarang “lebih buruk daripada tahun 2004” ketika milisi Arab biasa melancarkan serangan terhadap orang-orang dari etnis Afrika Tengah atau Timur, kata Worsornu.
Pada Rabu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengeluarkan peringatan bahwa 6,3 juta orang di Sudan sekarang selangkah lagi dari kelaparan dan lebih dari 20 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi.(T/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korsel Donasikan Lebih dari 20.000 Ton Beras untuk Pengungsi Rohingya
Baca Juga: 19 Jenazah Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Pesawat Militer Turkiye, Pencarian Masih Berlanjut
















Mina Indonesia
Mina Arabic