Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Tolak Rencana Israel untuk Kendalikan Pengiriman Bantuan Gaza

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 45 detik yang lalu

45 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasu truk-truk membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza. (Foto: Al-Quds Al-Araby)

New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah organisasi kemanusiaan telah menolak untuk bekerja sama dengan ‘mekanisme pengiriman bantuan’ yang diusulkan Israel-AS untuk Gaza.

Mereka menyatakan rencana tersebut melanggar prinsip-prinsip inti kemanusiaan, dan dirancang untuk memperkuat kendali atas barang-barang yang menopang kehidupan sebagai strategi militer. Quds News melaporkan.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis hari Ahad (4/5), PBB dan sejumlah LSM mengatakan bahwa rencana tersebut “melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan tampaknya dirancang untuk memperkuat kendali atas barang-barang yang menopang kehidupan sebagai taktik tekanan, sebagai bagian dari strategi militer.”

Rencana baru tersebut akan merusak sistem distribusi yang dijalankan PBB saat ini. Rencana tersebut akan memberikan kendali militer Israel atas aliran bantuan dan menciptakan “zona militer” di mana warga Palestina akan dipaksa untuk mengumpulkan makanan dan persediaan.

Baca Juga: Militer Israel Panggil 60.000 Prajurit Cadangan untuk Perluas Serangan di Gaza

“Ini berbahaya,” pernyataan tersebut memperingatkan, “mengusir warga sipil ke zona militer untuk mengumpulkan jatah, mengancam nyawa, termasuk para pekerja kemanusiaan, sementara semakin mengukuhkan pemindahan paksa.”

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths mengatakan mereka tidak akan mendukung skema apa pun yang melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan, imparsialitas, independensi, dan netralitas. Semua pemimpin PBB dan LSM yang bekerja di Wilayah Palestina yang Diduduki telah menyetujui posisi ini.

Israel telah memblokir masuknya makanan, obat-obatan, dan air ke Gaza sejak mengakhiri gencatan senjata pada awal Maret. Badan-badan PBB mengatakan, gudang-gudang sekarang kosong, toko-toko roti telah tutup, dan anak-anak kelaparan.

“Rencana itu akan membuat sebagian besar wilayah Gaza, terutama yang paling rentan, tanpa bantuan,” kata pernyataan PBB.

Baca Juga: Brigade Al-Qassam Rilis Video Sandera Israel Maxim Herkin

Tim-tim kemanusiaan masih berada di Gaza. Mereka mengatakan siap untuk meningkatkan operasi penyelamatan nyawa segera setelah blokade berakhir.

“Kami memiliki persediaan. Kami hanya perlu akses,” kata PBB, menyerukan para pemimpin dunia untuk bertindak sekarang.

Selama lebih dari 2 bulan sekarang, Israel telah memblokir segala sesuatu untuk memasuki Gaza. 57 orang, kebanyakan dari mereka anak-anak, telah meninggal karena kelaparan sejak dimulainya genosida lebih dari 18 bulan lalu.

Sementara itu, pejabat kesehatan memperingatkan bahwa wilayah yang terkepung itu telah memasuki fase kelima kelaparan, yang berarti kematian massal dapat disaksikan kapan saja. []

Baca Juga: Benny Gantz Tuduh Iran Bertanggung Jawab atas Serangan Rudal ke Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda