PBB TUNDA KONSULTASI DAMAI YAMAN

utusan pbb yaman yementimes
Utusan untuk , Ismail Ould Cheikh Ahmed (Yemen Times)

New York, 9 Sya’ban 1436/28 Mei 2015 (MINA) – Sekertaris Jendral PBB Ban Ki-moon meminta utusan khususnya untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, agar menunda rencana konsultasi untuk mencari proses transisi politik yang damai, yang diagendakan di Jenewa, Kamis ini (28/5).

Juru Bicara PBB, seperti disebutkan Maktoob News, mengumumkan bahwa konsultasi ditunda menyusul permintaan dari pemerintah Yaman dan lainnya, untuk lebih banyak waktu untuk mempersiapkannya.

“Sekjen merasa kecewa bahwa hal itu tidak memungkinkan untuk memulai inisiatif penting pada waktu-waktu dekat, dan menegaskan kembali seruannya bagi semua pihak untuk terlibat dalam perundingan dengan itikad baik dan tanpa persyaratan,” ujar pernyataan PBB.

Menurut pernyataan itu, Ban secara aktif bekerja untuk mengadakan pembicaraan pada saat sedini mungkin.

“Satu-satunya upaya yang dapat bertahan lama mengatasi adalah penyelesaian negosisai politik,” lanjut juru bicara PBB.

Konsultasi semula dijadwalkan akan diselenggarakan di Jawena pada Kamis ini (28/5), yang akan mengajak berbagai pihak, termasuk Pemerintah Yaman dan para pemangku kepentingan lainnya, dalam upaya untuk membendung kekerasan yang sedang berlangsung melanda negara itu.

Menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia OHCHR (The Office of the High Commissioner for Human Rights), catatan terbaru, setidaknya 1.037 warga sipil, termasuk 130 perempuan dan 234 anak-anak, telah tewas di Yaman, antara 26 Maret sampai 20 Mei. Sedangkan sedikitnya 2.453 warga sipil lainnya terluka.

Ban juga telah meminta utusannya, Cheikh Ahmed untuk memaksimalkan upayanya berkonsultasi dengan pemerintah Yaman, kelompok politik dan negara-negara di sekitarnya, dengan tujuan menghasilkan gencatan senjata yang komprehensif, serta dimulainya kembali dialog damai dan transisi politik yang damai.

Selain itu, Sekjen PBB juga mendesak semua pihak untuk memperhatikan dampak penderitaan atas warga Yaman. Menurutnya, penundaan atau keterlambatan dalam proses politik, pada akhirnya hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan yang terus memprihatinkan. (T/ima/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0