New York, MINA – PBB mengecam pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir baru-baru ini tentang pembangunan sinagoge di dalam situs Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut memperparah ketegangan dan “sangat kontraproduktif”, Senin (26/8).
“Pernyataan semacam ini sangat kontraproduktif, paling tidak. Pernyataan tersebut berisiko mengobarkan situasi yang sudah kering kerontang,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers. Anadolu melaporkan.
Menyoroti sensitivitas seputar status situs suci di Yerusalem, Dujarric mengatakan bahwa, “Ada status quo yang disepakati oleh para pihak untuk situs suci di Yerusalem yang harus dihormati oleh semua pihak.”
Ia mendesak kepatuhan terhadap perjanjian ini, baik dalam tindakan maupun pernyataan publik, untuk menghindari meningkatnya ketegangan lebih lanjut.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Ben-Gvir pada Senin mengklaim orang Yahudi memiliki hak untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa, dengan mengatakan ia akan membangun sinagoge di situs yang menjadi titik api tersebut.
Ini adalah pertama kalinya menteri Israel berbicara terbuka tentang pembangunan sinagoge di dalam Masjid Al-Aqsa. Namun, dalam beberapa bulan terakhir ia telah berulang kali menyerukan agar orang Yahudi diizinkan beribadah di lokasi tersebut.
Seruannya itu disampaikan di tengah serangan berulang kali ke kompleks tersebut oleh pemukim ilegal Israel yang berada di bawah perlindungan polisi.
Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno. []
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Penghancuran Sistematis Area Pemukiman Gaza Utara