Jakarta, MINA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar muktamar internasional fiqih peradaban yang dilaksanakan di Surabaya pada awal Februari 2023 mendatang.
PBNU juga rencananya akan mengundang sejumlah pengamat lintas agama untuk hadir dalam acara tersebut.
“Kami akan mengundang tokoh-tokoh dari Vatikan dan beberapa tokoh universitas besar di Amerika, Eropa, dan Afrika,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam acara temu perdana jelang muktamar fiqih peradaban di Jakarta, seperti dikutip dari laman resmi NU Online, Jumat (17/12).
Pihaknya menyebutkan, duta besar (dubes) dan sejumlah perwakilan dari 30 negara di dunia turut diundang sebagai partisipan dalam acara yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan menyambut 100 tahun NU ini.
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”
“Dan bahkan kami akan mengundang partisipan yang akan bertindak sebagai pengamat dari kalangan intelektual dan tokoh-tokoh agama yang lain,” katanya.
Sejauh ini, Gus Yahya mengonfirmasi para tokoh yang akan hadir sebagai pembicara kunci, antara lain: Grand Syeikh Al Azhar-Mesir Syaikh Ahmad Ath-Thayyeb, Grand Mufti-Mesir Syeikh Syauqi Ibrahim Allam, Majelis Hukama Al Muslimin-UAE Syaikh Abdullah bin Mahfudh Ibn-Bayyah.
Selanjutnya, Direktur El Taba Institute-UAE Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri, Peneliti Islam Kontemporer- Mesir Eslam Sa’ad, dan Sekjen Council of Islamic Fiqh Afrika Profesor Koutoub Moustapha Sano.
Sementara, pembicara kunci dari Indonesia adalah Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Profesor HM Quraish Shihab, Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, dan Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir. (R/R6/P1)
Baca Juga: Puluhan WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air
Mi’raj News Agency (MINA)