JAKARTA, (MINA) – Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) mendesak kepada Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo untuk segera menetapkan 1 Juni sebagai hari libur nasional kelahiran Pancasila.
“PBNU mengusulkan secara resmi kepada Presiden untuk menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat konferensi pers di Jakarta, Senin (30/5).
Hadir dalam konferensi tersebut aliansi 31 organisasi kemasyarakatan diantaranya Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (DPP WALUBI), Majlis Pekerja Harian Persekutuan Gereja Indonesia (MPH PGI), dan sejumlah himpunan mahasiswa.
Menurut PBNU, Indonesia adalah negara yang beruntung karena memiliki Pancasila sebagai dasar ideologi dan tidak dimiliki oleh negara lain.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Pancasila tidak boleh berhenti hanya sebatas realitas simbolik yang tidak bisa diandalkan. Pancasila harus menjadi yang terdepan dalam membela hak-hak siapa saja yang diperlakukan tidak adil,” tutur KH. Said Aqil.
Aliansi 31 Ormas Sosial Keagamaan, Pemuda, dan Mahasiswa pada Rabu, (1/6) mendatang akan menyelenggarakan kegiatan syukuran nasional yang bertajuk “Indonesia Bersyukur”. Dihadiri sekitar 5.000 tamu undangan. Presiden RI ke 5 Megawati Soekarno Putri juga direncanakan akan hadir. (L/M09/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina