Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBNU Kecam Keras Lima Warga Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

kurnia Editor : Rudi Hendrik - Senin, 15 Juli 2024 - 11:51 WIB

Senin, 15 Juli 2024 - 11:51 WIB

57 Views ㅤ

Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla (Foto: NU)

Jakarta, MINA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras lima warga Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini.

Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menganggap pertemuan Nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina itu sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima.

“Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru-baru ini,” cuit Ulil melalui akun Twitter @ulil, pada Ahad (14/7) malam.

Ulil pun menegaskan pertemuan itu sama sekali tidak mewakili organisasi, melainkan pribadi.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

PBNU juga belum mengetahui atas dukungan atau sponsor pihak mana sehingga mereka berangkat ke Israel. “Mereka berangkat atas nama pribadi, bukan NU,” imbuhnya.

Senada, Ketua PBNU Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali menilai yang dilakukan lima Nahdliyin itu sebagai tindakan orang yang tidak memahami kondisi geopolitik dan tidak mengerti kebijakan NU secara organisasi. Savic menegaskan kunjungan kelima warga NU itu tidak atas nama organisasi.

“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Savic dikutip dari laman resmi NU, Senin (15/7).

Savic pun menilai tindakan mereka dapat memperburuk citra NU di mata masyarakat luas. Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin menurutnya sangat jelas, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

PBNU saat ini, lanjut Savic, bahkan sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.

“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” kata dia.

Namun saat ditanya perihal sanksi dari PBNU kepada lima Nahdliyin yang berkunjung ke Israel itu, Savic menjelaskan, kemungkinan PBNU akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan mereka ke Israel.

“Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” ujar Savic.

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Foto-foto yang memperlihatkan lima orang Nahdliyin bertemu dengan Herzog beredar di media sosial dan menuai kecaman. Kelima orang itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania.

Di saat yang bersamaan, Israel masih gencar melancarkan agresi hingga tindakan genosida ke Gaza Palestina belakangan ini yang mengakibatkan banyak korban sipil tewas.

Tercatat agresi itu telah menewaskan sedikitnya 38.443 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Pemerintah Indonesia pun telah menegaskan sikap mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan. []

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Kolom
Indonesia