Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PDSKJI: Kesehatan Jiwa Masih Menjadi Masalah Utama Kesehatan

Risma Tri Utami - Rabu, 5 Oktober 2016 - 13:19 WIB

Rabu, 5 Oktober 2016 - 13:19 WIB

467 Views ㅤ

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) Eka Viora. ima/MINA

Jakarta, 4 Muharram 1438/5 Oktober 2016 (MINA) – Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) Eka Viora mengatakan bahwa kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia.

“Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolat, 21 juta terkena dkizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia,” kata Eka saat Temu Media memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2016 dengan Tema “Martabat dalam Kesehatan Jiwa: Pertolongan Pertama Psikologis dan Kesehatan Jiwa Bagi Semua” di Gedung Adhiyatma Kemenkes RI, Jakarta, Rabu (5/10).

Ia menambahkan, di Indonesia, menimbang dari berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk, jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan ptoduktivitas manusia untuk jangka panjang.

“Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6 persen dari jumlah penduduk Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: Tragedi Longsor Purworejo: Empat Korban Satu Keluarga Ditemukan Meninggal

Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, lanjut dia, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.

“Gangguan jiwa sangat beragam jenisnya, mulai dari yang ringan hingga akut, seperti skizofrenia. Informasi yang akurat dari pihak keluarga akan sangat membantu para tenaga pemberi layanan kesehatan jiwa untuk melakukan diagnosa dan menentukan perawatan yang tepat bagi orang dengan gangguan jiwa,” ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan kompetensi para tenaga layanan kesehatan jiwa secara konsisten, sehingga mereka semakin mampu menjembatani kebutuhan layanan kesehatan jiwa di Indonesia dengan baik.

Kegiatan ini terselenggara dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa 2016, Kememterian Kesehatan RI bersama mitra-mitra terkait secara terpadu ingin menginformasikan lebih luas tentang promotif dan preventif yang diharapkan dapat menjadi solusi akar permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia. (L/ima/R05)

Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Harap Kerja Sama dengan Muspika Cileungsi Berlanjut

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Internasional
Kolom
Indonesia