Tunis, MINA – Seorang pejabat agama Tunisia menyeru imam besar di negara itu untuk mengeluarkan perintah mencegah orang melakukan haji sebagai protes atas perang Arab Saudi di Yaman.
Fadhel Ashour, seorang pejabat senior dalam Persatuan Imam Tunisia, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara pada Sabtu (23/6) dengan situs berita Arabi21.
“Uang yang masuk ke otoritas Saudi (dari haji) tidak digunakan untuk membantu Muslim miskin di seluruh dunia,” kata Ashour.
“Sebaliknya itu digunakan untuk membunuh dan menggusur orang seperti halnya saat ini di Yaman,” katanya, demikian The New Arab melaporkan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Dia menambahkan bahwa orang Tunisia harus memboikot haji dan menghabiskan uang mereka di dalam negeri untuk memperbaiki kondisi orang-orang di negara Afrika Utara itu.
Haji ke Makkah adalah salah satu dari lima rukun Islam dan semua Muslim yang mampu wajib melakukan setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Pemerintah Riyadh telah lama dituduh menggunakan situs tersebut, yang paling dihormati dalam Islam, sebagai alat untuk memberikan tekanan politik atau menghukum lawan-lawannya.
Lebih dari 10.000 warga Yaman telah tewas dan 53.000 terluka sejak koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Lebih dari 2.200 lainnya meninggal akibat kolera dan jutaan orang berada di ambang kelaparan, yang PBB sebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas