Gaza, MINA – Lynn Hastings, Koordinator Kemanusiaan untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan, tanpa kembalinya masuknya barang secara teratur ke Gaza, kapasitas PBB dan mitranya untuk memberikan intervensi kritis terancam, seperti mata pencaharian dan layanan dasar untuk orang-orang di Gaza.
“Sayangnya, sejak awal eskalasi pada 10 Mei lalu, masuknya barang melalui perlintasan Kerem Shalom terbatas pada makanan, obat-obatan, bahan bakar, pakan ternak, beberapa input pertanian, dan barang-barang lain yang dibatasi secara sempit,” kata Hastings, Kamis (8/7).
PBB saat ini memperkirakan, 250.000 orang di Gaza masih tanpa akses reguler ke air perpipaan, 185.000 bergantung pada sumber air yang tidak aman atau membayar harga yang lebih tinggi untuk air kemasan. Sektor pertanian kritis, sumber utama makanan dan pendapatan di Gaza terancam, termasuk musim tanam saat ini.
“Memenuhi kebutuhan kemanusiaan, termasuk dimulainya kembali air dasar, layanan kesehatan dan sanitasi, serta rekonstruksi Gaza tidak dapat berkembang tanpa masuknya berbagai pasokan, termasuk peralatan, dan bahan konstruksi yang diperlukan mendukung perbaikan dan kegiatan kemanusiaan tersebut,” tambah pejabat PBB itu.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dia menunjukkan bahwa penghentian masuknya barang komersial secara teratur berdampak pada pekerjaan ratusan bisnis sektor swasta Gaza dan pendapatan ribuan pekerja.
“Ekspor dari Gaza, yang sangat penting untuk mata pencaharian, hampir dihentikan. Hambatan yang dihadapi sektor swasta perlu dihilangkan jika ingin pulih dan melanjutkan perannya sebagai pendorong utama pertumbuhan dan lapangan kerja,” lanjut Hastings.
Hastings mendesak Israel untuk memenuhi kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional, dengan mengatakan bahwa “bantuan kemanusiaan tidak bersyarat”.
“Saya mendesak Israel untuk melonggarkan pembatasan pergerakan barang dan orang ke dan dari Gaza, sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1860 (2009), dengan tujuan akhirnya mencabutnya,” tandasnya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel