Gaza, MINA – Sepekan setelah sekelompok pekerja bantuan menghilang di kota Rafah di selatan Gaza, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan bahwa mereka diyakini telah “dieksekusi” oleh pasukan Israel.
Dilansir dari Press TV, sekelompok 15 paramedis dan pekerja penyelamat dari PRCS dan Pertahanan Sipil Gaza “menghilang” pada 22 Maret di lingkungan Tal Sultan di Rafah, setelah sebuah insiden di mana pasukan Israel menembaki ambulans dan truk pemadam kebakaran.
Mereka tiba sebagai tanggapan atas pengeboman Israel di Rafah.
Dalam sebuah pernyataan Sabtu (29/3), PRCS mengatakan, “Sejauh ini, tidak ada jejak anggota tim kami yang ditemukan.”
Baca Juga: Israel Hadapi Krisis Pasukan Cadangan
“Kemarin (28 Maret), kami menemukan empat kendaraan ambulans hancur total dan terkubur di pasir,” kata PRCS, seraya menambahkan bahwa mereka diyakini telah dieksekusi.
Juru Bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal mengatakan bahwa jenazah seorang pekerja darurat telah ditemukan.
Basal mengatakan bahwa ketika tim Pertahanan Sipil dan Bulan Sabit Merah akhirnya diizinkan masuk ke area tersebut, mereka menemukan “kerusakan besar-besaran” dan buldoser yang meluas.
“Kami menemukan kendaraan kami dan kendaraan Bulan Sabit Merah hancur,” dan kemudian, jenazah seorang pekerja yang telah terkubur oleh buldoser berhasil ditemukan, tambahnya.
Baca Juga: Hamas: Yerusalem adalah Fokus Perjuangan Palestina
Dalam sebuah laporan pada Sabtu, Al-Jazeera juga mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa pasukan Israel telah membunuh dan mengubur tim paramedis dan petugas penyelamat yang pergi ke Rafah pekan lalu.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada hari itu, pasukannya telah menembaki “kendaraan mencurigakan” yang maju ke arah pasukan tanpa koordinasi sebelumnya.
Basem Naim, seorang anggota biro politik Hamas, mengatakan, itu adalah “pembantaian yang disengaja dan brutal terhadap tim pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah Palestina di kota Rafah.”
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza pada Oktober 2023, 19 anggota PRCS telah terbunuh saat bertugas, menurut lembaga medis tersebut.
Baca Juga: UN Women: Wanita dan Anak Perempuan Gaza Menanggung Beban Genosida
“Kami tidak sanggup lagi menambahkan nama-nama baru ke dalam daftar tragis ini,” kata juru bicara lembaga itu pada Kamis sebelumnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Beredar Isu Abu Ubaidah, Juru Bicara Al-Qassam Syahid