Teheran, 26 Ramadhan 1437/1 Juli 2016 (MINA) – Kepala Pusat Penelitian Strategis di Dewan Kebijaksanaan Iran, Ali Akbar Velayati, mengatakan, Iran tidak akan pernah mengakui Israel karena negara itu merupakan entitas perampas.
“Iran menganggap Israel telah mencuri tanah Palestina,” kata Velayati dalam peringatan Hari Al Quds Internasional yang diperingati setiap hari Jumat terakhir bulan Ramadhan yang pertama kali dicanangkan Imam Khomeini tahun 1979 di awal Revolusi Iran..
Velayati mengatakan Imam Khomeini telah menekankan pada keharusan untuk menghadapi Israel, bahkan Imam memerintahkan memutuskan hubungan dengan Mesir setelah Presiden Mesir menandatangani perjanjian Camp David dengan Israel.
Dukungan untuk Palestina
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam peringatan Hari Al Quds ini, demonstrasi besar-besaran diadakan di seluruh Iran mengutuk pendudukan Israel atas Wilayah Palestina.
Dengan meneriakkan “Kematian untuk Israel,” puluh ribu demonstran berbaris di ibukota, Teheran sebagai bagian dari peringatan Hari Internasional Al-Quds yang diadakan setiap tahun.
Selain itu, para pengunjuk rasa juga menginjak-injak bendera Israel dan juga meneriakkan “turun dengan AS”.
Iran tidak mengakui Israel sejak awal revolusi Islam 1979. Al-Quds adalah nama Arab bersejarah bagi Yerusalem, dan Iran mengatakan hari ini adalah kesempatan untuk mengekspresikan dukungan untuk Palestina dan menekankan pentingnya Yerusalem bagi umat Islam.(T/P004/P2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)