Ketua Lembaga Ekonomi Front (LEF) FPI, Ustaz Jufri Sahroni, telah wafat pada Sabtu, 8 Februari pukul 10.17 lalu akibat stroke haemorrhagic yang menyerang pada tiga hari sebelumnya.
Dari rumah duka di kediaman keluarga di Jl. Aselih No. 54 RT16/RW01
Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, almarhum dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jl. Moh. Kahfi 1 Jagakarsa.
Di dalam keluarga besar Koperasi Syariah 212, Jufri menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Koperasi Syariah 212 Tahun 2017-2019.
Ia adalah sosok ekonom yang juga sahabat dekat ekonom Ichsanuddin Noorsy. Keduanya adalah tokoh yang mengusung dan mempopulerkan sistem “ekonomi kerakyatan”.
Baca Juga: Bashar Assad Akhir Rezim Suriah yang Berkuasa Separuh Abad
Ketua Umum DPP Hilal Merah Indonesia (HILMI-FPI) Habib Ali Husein Al Hamid sebagai orang dekat almarhum, mengungkapkan, Ustaz Jufri adalah salah satu tokoh yang gencar mengajak orang-orang di sekitarnya untuk neninggalkan riba.
“Peduli pada sesama, tidak suka melihat ikhwan Muslim berpecah dalam urusan furuiyah, konsen dengan urusan bangsa dan rakyat,” kata Habib Ali kepada MINA Selasa (11/2) pagi, mengenang kebaikan Almarhum.
Ia mengatakan, Ustaz Jufri pun sangat perhatian terhadap rakyat kecil.
“Khususnya rakyat kecil, selalu jadi pikirannya, selalu cita-citanya ingin membangkitkan ekonomi rakyat kecil, tidak suka melihat rakyat kecil pribumi tertindas, tersisihkan, susah,” katanya.
Baca Juga: Nama-nama Perempuan Pejuang Palestina
Karakter baik lain yang dimiliki oleh Ustaz Jufri adalah sosok yang membuat suasana lebih hidup di dalam pertemuan-pertemuan.
“Orangnya bikin hidup suasana. Misal kalau lagi rapat DI DPP FPI, kita sudah mulai agak tensi naik, walaupun ada HB (Habib) Rizieq (Shihab) yang pimpin rapat, eh alm. langsung masuk omongan bikin suasana senang dan tertawa,” kata Habib Ali.
Ia juga mengisahkan, ketika masa pemilihan calon presiden periode awal Joko Widodo, beredar foto Almarhum sedang duduk santai dengan Jokowi.
“Lalu saya tanya ke beliau akan pemikiran Pak Jokowi. Eh, Almarhum jawab yang luar biasa. Prinsipnya kondisi ekonomi sekarang sudah ditebak Almarhum sebelum Pak Jokowi jadi presiden,” tambahnya. (A/RI-1/P1)
Baca Juga: Sosok Abu Mohammed al-Jawlani, Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham
Mi’raj News Agency (MINA)