Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan Diplomasi Iklim 2021 Ajak Masyarakat Atasi Krisis Iklim

Rana Setiawan - Selasa, 12 Oktober 2021 - 05:16 WIB

Selasa, 12 Oktober 2021 - 05:16 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Uni Eropa bersama kedutaan besar Negara-negara Anggota Uni Eropa di Jakarta meluncurkan Pekan iklim/">Diplomasi Iklim (Climate Diplomacy Week) di Indonesia, Senin (11/10).

Pekan iklim/">Diplomasi Iklim ini merupakan bagian dari kampanye global tahunan untuk mendorong kolaborasi dan aksi positif terkait perubahan iklim.

Tahun ini Pekan iklim/">Diplomasi Iklim diselenggarakan mulai 11 hingga 16 Oktober 2021 dengan tema “Ambition and Action” atau ‘Ambisi dan Aksi’.

“Negara-negara di berbagai belahan dunia mengalami dampak buruk perubahan iklim. Dalam beberapa bulan dan minggu terakhir, kita menyaksikan lagi terjadinya kebakaran, banjir dan kekeringan terparah dalam beberapa dekade akibat krisis. Kita perlu bersatu sedini mungkin untuk melakukan transformasi menuju masa depan yang rendah emisi dan memiliki ketahanan iklim,” kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket saat membuka Pekan iklim/">Diplomasi Iklim 2021.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Laporan ilmiah terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB memperingatkan bahwa pemanasan global bisa melampaui 1,5°C dalam kurun waktu dua dekade. Laporan ini sekaligus menegaskan bahwa bumi memanas secara cepat karena faktor manusia. Aksi yang jelas dan lebih ambisius dibutuhkan secara internasional untuk membatasi pemanasan global pada 1,5°C dan mencapai nol emisi pada tahun 2050.

Untuk mencapai target ini, semua negara perlu untuk berbagi data terkini dan meningkatkan Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional (Nationally Determined Contribution/ NDC) dan Konferensi Perubahan Iklim 2021 PBB (COP 26), yang akan berlangsung di Glasgow November mendatang, perlu untuk menyepakati elemen Perjanjian Paris yang tertunda, termasuk tentang transparansi dan perdagangan emisi.

Uni Eropa telah melakukan bagiannya dengan mengadopsi Kesepakatan Hijau Eropa (European Green Deal), yaitu peta jalan menuju netralitas iklim Uni Eropa pada tahun 2050. Kami juga mengadopsi paket ‘Fit for 55’ yaitu proposal legislatif dan kebijakan untuk memenuhi target pengurangan emisi setidaknya 55% pada 2030, dibanding tingkat di tahun 1990,” ungkap Piket.

“Kami mendorong dialog serta aksi iklim yang kolaboratif dan inklusif. Melalui Pekan iklim/">Diplomasi Iklim, kami mencoba menumbuhkan saling pengertian dengan berbagai kelompok masyarakat melalui partisasi Pemerintah Indonesia, organisasi masyarakat sipil, kelompok pemuda dan sektor swasta,” tambahnya.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Piket juga mengatakan, krisis iklim adalah krisis planet. Oleh karena itu pengurangan emisi harus menjadi upaya kolektif global. Selama lima hari ke depan akan ada 15 kegiatan yang menunjukkan bahwa kita peduli, kita mampu, dan kita melakukannya – untuk meningkatkan aksi kolektif di berbagai kelompok masyarakat.

“Kita semua memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga agar target 1,5°C tetap dalam jangkauan. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi terciptanya kerjasama untuk mewujudkan berbagai aksi yang dapat kita lakukan bersama untuk bumi yang lebih sehat,” pungkas Dubes Piket.

Pekan iklim/">Diplomasi Iklim 2021 akan mengangkat lima bidang tematik, yang semuanya relevan dengan tema besar ‘Ambisi dan Aksi’. Kelima sub-tema tersebut adalah Meningkatkan Ambisi Iklim, Transformasi Ekonomi, Pelestarian Ekosistem, Mengajak Keterlibatan Semua Pihak, dan Sarana untuk Mencapai Ambisi.

Pekan iklim/">Diplomasi Iklim 2021 akan menghadirkan 40 pembicara dalam 15 sesi seperti webinar, sesi bincang, dialog; dan sejumlah kegiatan lainnya termasuk aksi tanam pohon bakau. (R/R1/RI-1)

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
MINA Millenia
Eropa
Internasional
Eropa