Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekerja Konstruksi Migran di Qatar Bekerja Tanpa Perlindungan dari COVID-19

Rudi Hendrik - Sabtu, 28 Maret 2020 - 20:59 WIB

Sabtu, 28 Maret 2020 - 20:59 WIB

8 Views

Pekerja baangunan di Qatar banyak migran. (Foto: AFP)

Doha, MINA – Di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) yang meneror negara-negara dunia, Qatar justru memacu pembangunannya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 yang melibatkan banyak migran tanpa memperhatikan keselamatan medisnya.

Banyak buruh migran masih bekerja di lokasi konstruksi yang padat dan berbahaya di saat negara itu memiliki jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi tertinggi  ketiga di Timur Tengah, yaitu 500 kasus.

Meskipun ada larangan hampir total untuk pengoperasian gym, mal, dan bank, lokasi konstruksi bukan bagian dari larangan tersebut, demikian Arab News melaporkan.

Dengan semakin dekatnya Piala Dunia, pekerjaan di stadion dan proyek infrastruktur lainnya terus dipacu, meskipun sebagian besar kasusnya adalah migran.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Para pekerja di lokasi konstruksi Qatar dilaporkan menerima sangat sedikit pemeriksaan kesehatan, dan mereka pulang pergi bekerja dengan bus berkemas dari kamp-kamp tempat mereka tinggal, di mana ada kedekatan antara yang satu dengan yang lain, seringkali dengan 10 orang ke asrama, hampir konstan.

Dalam sebuah laporan oleh The Guardian, para pekerja mengatakan, mereka merasa tidak punya pilihan selain terus bekerja, menghadapi tekanan baik dari perusahaan yang mempekerjakan mereka dan kebutuhan untuk mendukung keluarga mereka di Tanah Air.

“Saya sangat khawatir terkena virus, tetapi saya butuh uang,” kata seorang pekerja Kenya. Ia menambahkan bahwa ia tidak diberi perlindungan seperti sarung tangan dan masker pada sif 14 jamnya.

Seorang pekerja Nepal mengatakan pula, “Saya menggunakan masker wajah yang saya beli sendiri. Mereka yang tidak memiliki topeng menutupi mulut mereka dengan selembar kain.”

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Buruh migran di Qatar menghadapi pilihan yang sulit, terutama dengan wabah pandemi COVID-19. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Internasional
Internasional
Palestina
Palestina