Jakarta, 11 Ramadhan 1438/ 5 Juni 2017 (MINA) – Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Tunisia akan mengikuti festival film pendek tingkat internasional.
PPI di Tunisia diberi kepercayaan oleh Pensosbud KBRI Tunis dan didukung penuh oleh Prof Ikrar Nusa Bhakti, Duta Besar RI untuk Tunisia menyambut baik penyelenggaran festival film pendek edisi perdana tersebut dengan membentuk tim khusus pembuatan film pendek dengan Ezzitouna Production sebagai rumah produksi.
Dari tiga jenis film yang ditawarkan panitia; fiksi, dokumenter dan animasi. Peserta dari pelajar Indonesia kali ini mengambil tema fiksi dengan judul film “Silat”. Sebuah film pendek drama laga yang berdurasi waktu di bawah 30 menit, akan menceritakan tentang dunia persilatan yang tidak jauh dari persaingan, permusuhan, percintaan dan kesetiakawanan.
Menurut Sutradara Film Pendek Silat, Irhamni Rofiun, tema ini sengaja diambil karena ingin mempromosikan kembali Pencak Silat, yang notabene merupakan seni bela diri yang berasal dari Indonesia dalam bentuk sinematografi ke seluruh peserta dari 24 negara dari total 110 film pendek yang akan bersaing dan masuk ke meja penjurian dalam festival tersebut. Demikian siaran pers PPI Tunisia yang diterima MINA, Senin (5/7).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
International Student Short Film Festival, sebuah ajang festival film pendek tingkat pelajar internasional yang akan berlangsung dari tanggal 06 sampai 09 Juli 2017 di kampus Universitas Nabeul, Tunisia.
Acara yang kompetitif ini bertujuan untuk mempromosikan pengetahuan audiovisual, memobilisasi penciptaan dan diseminasi karya sinematografi oleh para pelajar dari berbagai negara.
Festival Film Pendek Pelajar Internasional ini diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan Univesitas Nabeul dan Institut Seni Drama dan Budaya Tunis, di bawah pengawasan dan naungan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Tunisia serta dibantu oleh organisasi publik dan swasta.
“Film pendek silat ini tidak hanya mempertontonkan pertarungan para pendekar melalui jurus-jurus andalan dalam pencak silat, tetapi juga akan dibumbui cerita romansa dan sedikit humor agar tidak terkesan monoton,” ujar Mahasiswa Pascasarjana Universitas Ezzitouna tersebut, yang juga pernah menjadi sutradara dalam Film Pendek “Sadar” milik PPI Tunisia yang diikutsertakan dalam Festival Film Pendek PPI Tiongkok 2015.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Pembuatan film pendek ini melibatkan hampir seluruh komponen masyarakat Indonesia di Tunisia, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Film Silat yang bersubtitle bahasa Inggris ini menghabiskan waktu 4 hari shooting, dengan lokasi yang berbeda-beda, Wisma Duta RI, danau Lac Due, bukit Zaghwan dan pantai Hammamet. (L/R07RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru