Berlin, 24 Rabi’ul Awwal 1438/24 Desember 2016 (MINA) – Sebuah video yang dirilis pada Jumat (23/12), menunjukkan bahwa tersangka utama dalam serangan truk terhadap pasar Natal di Berlin, Anis Amri, berjanji setia kepada kelompok Islamic State (ISIS).
“Saya bersumpah untuk mentaati Khalifah Abu Bakr Al-Baghdadi dalam apapun yang diperintahkan kepada saya untuk melakukannya, bahkan jika itu untuk hal yang tidak saya sukai,” kata Amri di dalam video yang dirilis oleh lembaga media milik ISIS, Amaq.
Video berdurasi dua menit, 42 detik itu menunjukkan Amri berbicara langsung ke kamera sambil berdiri di luar ruangan mengenakan mantel musim dingin dan earphone. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Tidak jelas kapan video tersebut diambil, namun diduga rekaman diambil di Berlin, Jerman.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Dalam video itu juga, Amri menyatakan keinginannya untuk membalas kematian Muslim yang tewas dalam serangan udara dan menyerukan serangan terhadap “Tentara Salib”.
“Untuk orang-orang kafir, yang mengebom Muslim setiap hari: Saya bersumpah, kami akan memburu Anda dan menyembelih Anda seperti babi,” kata pria 23 tahun itu.
Amaq sebelumnya mengakui bahwa pria yang ditembak mati oleh polisi di dekat kota Milan, Italia pada Jumat adalah pelaku serangan truk di Berlin.
Dalam sebuah wawancara dengan Sky News Arabia, keluarga Amri mengungkapkan bahwa Amri telah berubah bersifat radikal saat di penjara di Italia.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
“Ketika ia meninggalkan Tunisia, ia punya kebiasaan minum alkohol dan bahkan tidak salat. Dia tidak memiliki keyakinan agama,” kata adik Amri. “Ayah saya, saya dan adik saya, semua melaksanakan salat dan dia tidak, mungkin dia menjadi seperti ini ketika ia berada di penjara tempat ia bertemu orang Aljazair, Mesir dan Suriah.”
Amri saat itu dipenjarakan di Sisilia karena membakar sebuah bangunan.
Dia tiba di Italia pada Februari 2011, diduga setelah diselamatkan di laut dari perahu migran.
Ia masuk Jerman pada bulan Juli 2015, tetapi aplikasi suakanya ditolak pada bulan Juni tahun ini. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris