New York, MINA – Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak atas Perumahan yang Layak, Balakrishnan Rajagopal, menegaskan bahwa rekonstruksi Jalur Gaza dapat dilakukan tanpa perlu mengusir penduduk Palestina dari wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (8/2), Rajagopal mengungkapkan, sekitar 70% bangunan di Gaza telah hancur akibat agresi militer Israel.
Meski demikian, ia menegaskan, sekitar 70% wilayah Gaza dapat dibangun kembali dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun.
Ia juga memperkirakan bahwa biaya yang diperlukan untuk membangun kembali Gaza mencapai sekitar 60 miliar dolar AS atau sekitar 1.010 triliun rupiah.
Baca Juga: Saudi Tegas Tolak Pernyataan Netanyahu soal Pengusiran Paksa Warga Palestina
“Rekonstruksi Gaza adalah tugas besar, tetapi dapat dicapai dengan koordinasi internasional yang baik serta komitmen dari komunitas global,” ujar Rajagopal.
Serangan agresi genosida Israel terhadap Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menyebabkan kehancuran besar-besaran di wilayah tersebut.
Data dari berbagai organisasi kemanusiaan menunjukkan bahwa ribuan warga sipil Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban jiwa, sementara infrastruktur utama seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air bersih hancur total.
Blokade berkepanjangan yang diterapkan Israel sejak 2007 semakin memperburuk kondisi kehidupan di Gaza. Penduduk menghadapi keterbatasan akses terhadap makanan, obat-obatan, serta kebutuhan dasar lainnya.
Baca Juga: Mesir Gelar KTT Darurat Arab Bahas Kemerdekaan Palestina
Selain itu, pengungsian massal akibat serangan telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan ratusan ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal mereka.
Upaya Rekonstruksi dan Tantangan
Meskipun ada harapan untuk membangun kembali Gaza, proses rekonstruksi menghadapi berbagai tantangan, termasuk blokade yang diberlakukan Israel, keterbatasan bahan bangunan, dan kurangnya dana dari komunitas internasional.
Laporan terbaru dari PBB menunjukkan akses terhadap wilayah Gaza untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dan material konstruksi masih sangat terbatas.
Rajagopal menekankan, rekonstruksi yang berhasil memerlukan upaya bersama dari organisasi internasional, negara-negara donor, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Baca Juga: UEA Kecam Pernyataan Netanyahu soal Negara Palestina Berdiri di Arab Saudi
Ia menyerukan agar Israel mengakhiri blokade dan memberikan akses penuh bagi bantuan kemanusiaan serta proses pembangunan kembali Gaza tanpa hambatan.
“Pembangunan kembali Gaza bukan hanya tentang perbaikan fisik, tetapi juga tentang pemulihan hak-hak dasar warga Palestina atas tempat tinggal yang layak dan kehidupan yang bermartabat,” tambahnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Longsor di China, Puluhan Orang Tertimbun