Jenewa, MINA – Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, menekankan bahwa Hamas harus diakui sebagai gerakan politik yang sah, alih-alih sekelompok pembunuh.
Pada Ahad (17/8), Ia mengatakan, Hamas memainkan peran administratif dan pelayanan yang signifikan di Jalur Gaza, menegaskan bahwa organisasi tersebut berkuasa setelah memenangkan apa yang ia sebut sebagai pemilu paling demokratis di wilayah tersebut, tidak hanya di Palestina.
Albanese menunjukkan, banyak individu mengulang narasi arus utama tentang Hamas tanpa pemahaman yang benar tentang perannya.
Ia menyoroti bahwa gerakan tersebut telah mendirikan sekolah, lembaga publik, dan rumah sakit, memposisikan dirinya sebagai otoritas de facto di Gaza.
Baca Juga: Israel Bunuh Lagi Enam Warga Gaza Pencari Bantuan
Menolak penggambaran Hamas hanya sebagai kelompok militan, Albanese menyatakan, “Hamas bukanlah gerombolan pembunuh atau pejuang bersenjata berat, seperti yang sering digambarkan dalam berbagai narasi.”
Pelapor PBB tersebut sebelumnya juga menuduh lebih dari 60 perusahaan internasional, termasuk perusahaan senjata dan teknologi terkemuka, memfasilitasi operasi militer Israel di Gaza dan mendukung permukiman di Tepi Barat.
Albanese menyebut situasi yang sedang berlangsung di Gaza sebagai “kampanye genosida”, yang utamanya didorong oleh motif keuntungan. Ia mendesak perusahaan-perusahaan untuk menghentikan hubungan bisnis mereka dengan Israel dan menuntut pertanggungjawaban para CEO mereka di bawah hukum humaniter internasional.
“Di saat nyawa melayang di Gaza dan Tepi Barat menghadapi eskalasi kekerasan, laporan ini menyoroti alasan krusial mengapa genosida Israel terus berlanjut, karena menguntungkan bagi banyak pihak yang terlibat,” ujarnya. []
Baca Juga: Tentara Zionis Serang Gaza, 17 Warga Gugur
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata Mesir-Qatar