Al-Quds, MINA – Pendudukan Israel terus mencegah masuknya pelapor PBB ke wilayah Palestina yang diduduki Israel dan wilayah Palestina sejak tahun 2008, kata Pelapor Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese. Demikian dikutip dari Memo, Selasa, (13/2).
Hal ini muncul dalam postingan pelapor PBB di X sebagai tanggapan atas pernyataan yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri pendudukan Israel, Israel Katz, yang melarang warga Albania memasuki Israel.
Albanese menegaskan bahwa keputusan pendudukan Israel untuk menolak masuknya perempuan tersebut bukanlah hal yang baru, dengan mengatakan, “BREAKING: “Menolak saya masuk.” Yang dilakukan Israel ini bukanlah berita baru: Israel telah menolak masuk SEMUA Pelapor Khusus/oPt sejak tahun 2008!” tegasnya.
“Hal ini tidak boleh menjadi gangguan terhadap kekejaman pendudukan Israel di Gaza, yang semakin parah dengan pemboman terhadap orang-orang di daerah aman di Rafah,” katanya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Pada Ahad malam, Otoritas Penyiaran Israel mengatakan bahwa tentara pendudukan Israel telah menyetujui rencana untuk melancarkan operasi darat di Rafah, yang merupakan rumah bagi lebih dari setengah dari dua juta pengungsi Palestina di Gaza.
Mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ), Israel melancarkan serangan udara di Rafah semalam, menewaskan lebih dari 65 warga Palestina. Kota ini telah dinyatakan sebagai “zona aman” oleh pasukan pendudukan dan lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di sana setelah dipaksa keluar dari rumah mereka di wilayah utara Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Serangan pendudukan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, menurut PBB. (T/B03/P1//)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan