Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelapor PBB: Tel Aviv Telah Cegah Kami Masuk ke Palestina Yang Diduduki Sejak 2008

Nur Hadis - Rabu, 14 Februari 2024 - 05:55 WIB

Rabu, 14 Februari 2024 - 05:55 WIB

12 Views

Al-Quds, MINA – Pendudukan Israel terus mencegah masuknya pelapor PBB ke wilayah Palestina yang diduduki Israel dan wilayah Palestina sejak tahun 2008, kata Pelapor Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese. Demikian dikutip dari Memo, Selasa, (13/2).

Hal ini muncul dalam postingan pelapor PBB di X sebagai tanggapan atas pernyataan yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri pendudukan Israel, Israel Katz, yang melarang warga Albania memasuki Israel.

Albanese menegaskan bahwa keputusan pendudukan Israel untuk menolak masuknya perempuan tersebut bukanlah hal yang baru, dengan mengatakan, “BREAKING: “Menolak saya masuk.” Yang dilakukan Israel ini bukanlah berita baru: Israel telah menolak masuk SEMUA Pelapor Khusus/oPt sejak tahun 2008!” tegasnya.

“Hal ini tidak boleh menjadi gangguan terhadap kekejaman pendudukan Israel di Gaza, yang semakin parah dengan pemboman terhadap orang-orang di daerah aman di Rafah,” katanya.

Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel

Pada Ahad malam, Otoritas Penyiaran Israel mengatakan bahwa tentara pendudukan Israel telah menyetujui rencana untuk melancarkan operasi darat di Rafah, yang merupakan rumah bagi lebih dari setengah dari dua juta pengungsi Palestina di Gaza.

Mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ), Israel melancarkan serangan udara di Rafah semalam, menewaskan lebih dari 65 warga Palestina. Kota ini telah dinyatakan sebagai “zona aman” oleh pasukan pendudukan dan lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di sana setelah dipaksa keluar dari rumah mereka di wilayah utara Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Serangan pendudukan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, menurut PBB. (T/B03/P1//)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem

Rekomendasi untuk Anda