Wuppertal, Jerman, 15 Jumadil Awwal 1436/6 Maret 2015 (MINA) – Kota Jerman Wuppertal membuka pemakaman Muslim pertama kalinya di negara tersebut, di mana masyarakat Muslim akan menguburkan orang yang meninggal sesuai dengan upacara pemakaman Islam.
Situs pemakaman tersebut sebelumnya milik Gereja Protestan dan sekitar 20.000 meter persegi ada tanah yang tidak terpakai, akhirnya tersedia bagi komunitas Muslim dengan perjanjian untuk meminjam pemakaman tersebut, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelah protestan dan plot Muslim juga ada pemakaman Yahudi, yang berarti bahwa tiga agama yang bebeda akan dimakamkan berdampingan, tetapi sesuai menurut upacara pemakaman mereka sendiri. Muslim Village yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Jumat (6/3).
Direktur Pemakaman Institute Islam untuk North Rhein-Westphalia Utara, Hisham El-Founti, menyambut baik rencana ini.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Pada dasarnya, sebuah kuburan Islam sangat penting, seperti komunitas Yahudi yang memiliki kuburan mereka sendiri. Sekarang, Muslim bisa dikuburkan sesuai ajaran Islam, “kata El-Founti dalam sebuah wawancara dengan DW.
“Sampai saat ini, ada kuburan lokal dan ada tempat tertentu di mana umat Islam bisa dimakamkan, tapi tidak ada kuburan khusus untuk orang-orang Islam,” tambahnya.
Sebelumnya dari 46 kuburan kota, hanya dua milik pemerintah Wuppertal, dua lainnya ditahan oleh penduduk Yahudi di kota itu dan sisanya 42 milik gereja-gereja Kristen. Sejak tahun 1995, hanya 226 Muslim dikuburkan di tempat yang ditunjuk di pemakaman milik kota.
Mayoritas malah diterbangkan kembali ke mereka, seperti Turki, Maroko, Aljazair dan Tunisia, di mana umat Islam dapat mematuhi ritual “kedamaian abadi.” Menurut penguburan ritual ini, mayat diletakkan untuk beristirahat selamanya dan tidak dapat digali setelah 25 atau 30 tahun – seperti yang saat ini terjadi di situs pemakaman milik negara Jerman.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Samir Bouaissa, anggota dari Partai Kristen Demokrat dan organisasi komunitas Muslim lokal, mengatakan, kuburan merupakan langkah yang sangat signifikan bagi komunitas Muslim Wuppertal itu.
“Ketika kita membuka kuburan Muslim, mereka bisa dimakamkan di sini dalam damai dan permanen memiliki rumah mereka di Wuppertal.”
Di sebuah kota di Jerman yang dikenal untuk keragaman agama dan budaya, Bouaissa juga percaya bahwa pembukaan kuburan juga akan mencerminkan kehidupan komunal di Wuppertal.
“Ini adalah tanda besar bahwa tiga kuburan terpisah damai bisa berbaring berdampingan. Ini melambangkan koeksistensi sosial di Wuppertal. Kami memiliki tradisi yang baik dan panjang diskusi Kristen-Yahudi-Muslim, dan fakta bahwa kita dapat mencapai tujuan ini adalah simbol keragaman bagi Wuppertal,” terangnya. (T/P007/R11)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)