Jakarta, 29 Sya’ban 1438/26 Mei 2017 (MINA) – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Myanmar sudah mulai berjalan dengan pelakukan pengurukan dan pembuatan pagar sejak Kamis, 25 Mei 2017.
Kepada MINA di Jakarta, Ketua Pembangunan RS Indonesia Ichsan Thalib mengatakan pada Jumat (26/5) malam, pembangunan prasarana dijadwalkan selama tiga bulan, sementara pembangunan rumah sakitnya menargetkan 12 bulan.
“Bulan mendatang kita akan memilih kontraktor bangunan rumah sakit utamanya yang akan tetap disupervisi oleh pihak MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan PMI (Palang Merah Indonesia),” kata Ichsan yang beberapa hari lalu melakukan kunjungan sepekan ke Myanmar.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Menurutnya, untuk sementara pelaksanaan kerja kontraktor tahap awal ini diawasi oleh staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon.
Dua pekan lalu, Tim Pembangunan MER-C telah menyepakati dengan Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar tentang jenis rumah sakit yang akan dibangun.
MER-C bekerja sama dengan PMI yang didukung oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Myanmar, akan membangun jenis station hospital berkapasitas 20-30 tempat tidur.
Rencana awal, RS Indonesia akan dibangun di lahan seluas 4.000 m2 di desa Muaung Bwe, Mrauk-U, Rakhine State. Namun, kemudian pemerintah daerah memberikan lahan lain yang lebih strategis seluas 7.000 m2 masih di wilayah Mrauk-U. (L/RI-1/P1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)