Jakarta, MINA – Pembangunan RS Indonesia di Mrauk U, Rakhine State, Myanmar yang dimulai sejak November lalu, terus berlanjut, mengejar target penyelesaian akhir tahun depan.
Pembangunan RS Indonesia disebut sebagai tali penyambung perdamaian, karena memperkerjakan warga Muslim dan Budha secara bersama-sama dengan dana yang datang dari donasi rakyat Indonesia.
Warga Mrauk U yang menjadi kontraktor pembangunan RS Indonesia Hla Kyaw Win mengaku melakukan hal itu dengan sengaja agar mempersatukan warga di daerah Rakhine.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
“Mencapai hampir 100 orang, ada warga Budha lokal dan Muslim jauh lebih banyak jumlahnya,” katanya kepada Mi’raj News Agency (MINA), Rabu (20/12).
Hla mendatangi kantor MER-C untuk kedua kalinya di Jakarta guna menjelaskan progres pembangunan terkini di sana. MER-C adalah inisiator pembangunan RS Indonesian di Myanmar yang kemudian bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memberikan bantuan berupa rumah sakit.
Hla juga menjelaskan di tengah musim hujan yang melanda wilayah Asia, pembangunan rumah sakit sempat terhenti akibat hujan deras, namun pembangunan terus berlanjut.
“Kemarin sempat terhenti tiga hari karena hujan, sama seperti di Jakarta sedang hujan terus,” katanya.(L/RE1/P1)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina