Yangon, MINA – Site Manager Proyek Pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Myanmar, Nur Ikhwan Abadi, mengatakan, RS Indonesia yang terletak di Myaung Bwe Village, Mrauk U Township, Rakhine State, Myanmar mulai dibangun pada 20 November 2017 dan saat ini pekerjaan sudah mencapai lebih dari 65 persen meski sempat terkendala karena cuaca.
“Pekerjaan agak terlambat karena beberapa kendala, pertama, keamanan, kedua di Myanmar ini banyak libur nasional, sehingga banyak libur. Ketiga, kendala cuaca, masuk pertengahan Juni hingga akhir September, curah hujan sangat tinggi. Akibat kendala cuaca, kami hitung sudah hampir sebulan pekerjan berhenti,” ujar Nur Ikhwan kepada Mi’raj News Agency (MINA), Kamis (27/9).
Ia menjelaskan, lokasi RS Indonesia pernah mengalami banjir pada awal Juli lalu, air masuk sekitar 30 cm ke halaman RS Indonesia. “Namun, alhamdulillah bangunan RS kita rencanakan untuk mengantisipasi banjir tahunan ini, sehingga air hanya sampai di halaman saja dan tidak masuk ke bangunan RS Indonesia.”
Kendala lainya adalah sulitnya supply material, karena lokasi RSI jauh dari pusat kota.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Material dipasok dari Yangon, Mandalay, atau Nay pi taw, dengan jalur darat. Perlu waktu 18 jam bahkan kadang lebih untuk material-material yang dipasok dari luar Mrauk U,” tambahnya.
Selajutnya ia juga menyampaikan mengenai pekerja. Kemampuan para pekerja di Mrauk U tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga harus didatangkan dari luar Mrauk U. “Daerah Mrauk U ini banyak arkeologi-arkeologi bersejarah, kontraktor bahkan sempat kesulitan untuk mendapatkan tanah timbunan, karena tidak diizinkan Departemen Arkeologi untuk ambil tanah di Mrauk U.”
Nur Ikhwan menjelaskan, target selesai pembangunan selama 10 bulan, atau Oktober 2018 selesai, namun akibat kendala-kendala tadi, maka pekerjaan terlambat. “Jika tidak ada kendala berarti target kita Desember ini InsyaAllah selesai.”
Rumah Sakit Indonesia yang berada di Myaung Bwe Village, Mrauk-U Township, Rakhine State, Myanmar adalah sebuah langkah diplomasi kemanusiaan di dunia internasional kerjasama MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan PMI (Palang Merah Indonesia). Luas bangunan sebesar 2.100 meter persegi, letaknya strategis di tengah-tengah pemukiman Muslim dan Budha.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dukungan dan Donasi Sahabat untuk Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar dapat disalurkan melalui: BSM, 700.130.6833, BCA, 686.028.0009, Mandiri, 124.000.8111.982, atas nama: Medical Emergency Rescue Committee, kontak pusat : 0811990176.(L/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan