MYANMAR-BANGLADESH.jpg" alt="" width="850" height="450" /> Bendera Myanmar dan Bangladesh. (Gambar: The Independent)
Yangon, MINA – Pemerintah Bangladesh dan Myanmar memulai perundingan dua hari mereka di tengah harapan akan menghasilkan MoU terkait proses pemulangan semua warga Rohingya ke negaranya.
Masyarakat internasional juga memantau pembicaraan dan hasil pertemuan itu karena mereka ingin melihat kembalinya Rohingya secara aman dan bermartabat ke kampung halamannya.
Perundingan antara pejabat senior kedua negara tersebut dimulai pada Rabu (22/11). Sekretaris Luar Negeri M Shahidul Haque memimpin delegasi Bangladesh. Demikian Dhaka Tribune memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Relawan Gen Z Nepal Turun ke Jalan Lakukan Bersih-Bersih Usai Kerusuhan
Turut hadir Duta Besar Bangladesh di Yangon M Sufiur Rahman, pejabat dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, dan pejabat Kantor Perdana Menteri.
Menteri Luar Negeri Bangladesh AH Mahmood Ali mengatakan bahwa dia berharap ada hasil positif dari pertemuan tersebut.
Di tengah meningkatnya tekanan internasional, pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi pada hari Selasa mengatakan, mereka merencanakan menandatangani sebuah MoU dengan Bangladesh pekan ini.
MoU akan memungkinkan mereka untuk memulai proses pemulangan semua orang Rohingya dari Bangladesh ke Myanmar. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Tentara Nepal Ambil Alih Keamanan, Ibu Kota Kathmandu Kembali Normal
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Dhaka Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Kerusuhan Nepal