Kuwait, 15 Rajab 1437/23 April 2016 (MINA) – Pembicaraan yang bertujuan mengakhiri perang Yaman telah dibuka di Kuwait.
Para diplomat negara Arab Teluk menarik kedua belah pihak yang bertikai untuk “mengubah perang menjadi damai”, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Setahun konflik telah menewaskan lebih dari 6.200 orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan di Yaman.
Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah Al-Khalid Al Sabah dalam pidato pembukaan di Bayan Palace mendesak Yaman “mengubah perang menjadi damai dan mengubah keterbelakangan kepada pembangunan”.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, mengatakan, pembicaraan tersebut diadakan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 yang menyerukan militan oposisi Houthi menarik diri dari wilayah yang mereka sita sejak 2014 dan menyerahkan senjata beratnya ke pemerintah.
Pembicaraan damai awalnya direncanakan dimulai pada Senin, tapi ditunda dan dimulai pada Kamis hingga Jumat di Kuwait.
Houthi telah menguasai ibukota Yaman, Sanaa, sejak September 2014 dan maju ketika militer udara koalisi pimpinan Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat menyerang 13 bulan yang lalu.
Menurut laporan PBB pada 26 Januari, korban serangan udara koalisi Arab 60 persen adalah warga sipil.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
PBB telah mengecam serangan koalisi yang telah mengenai pasar, klinik dan rumah sakit. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza