Moskow, 22 Jumadil Akhir 1436/11 April 2015 (MINA) – Pembicaraan antara wakil-wakil dari pemerintah Suriah dan oposisi berakhir di Moskow, Rusia, tanpa ada tanda-tanda kemajuan untuk mengakhiri konflik empat tahun.
Pertemuan kedua di tahun ini dirusak oleh gesekan antara delegasi oposisi dan boikot dari oposisi utama, Koalisi Nasional Suriah, kelompok dukungan Barat yang berbasis di Istanbul, Turki, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Para mediator menyerukan kesepakatan politik berdasarkan kesepakatan yang dicapai di Jenewa pada 2012, mengakhiri campur tangan asing dan menghentikan dukungan terhadap terorisme di Suriah.
“Kami tidak punya hayalan bahwa pembicaraan ini bisa memberikan solusi untuk semua masalah. Tapi kami berhasil menyepakati beberapa poin,” kata Qadri Jamil, mantan pejabat Suriah yang sekarang bersama oposisi.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Namun, Samir Aita wakil kelompok Forum Demokrat Suriah mengatakan, tidak semua delegasi oposisi mendukung kesepakatan, mereka menyerukan langkah-langkah dalam isu-isu kemanusiaan yang harus ditangani, termasuk pembebasan tahanan politik di Suriah.
“Tampaknya Bashar Al-Assad masih tidak mengerti apa itu solusi politik. Saya pikir rezim Suriah melewatkan kesempatan untuk bergerak ke arah solusi politik,” kata Aita. “Dokumen ini tidak membantu membangun harapan, sebaliknya, menghancurkan harapan itu.”
Peserta juga mengatakan mereka membahas kembali perundingan di Jenewa yang runtuh tahun lalu, tetapi tidak ada keputusan yang diambil.
Putaran pertama perundingan di Moskow pada Januari lalu juga berakhir tanpa kemajuan yang berarti.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Sementara itu, Koalisi Nasional Suriah mengatakan, pihaknya hanya akan terlibat dalam pembicaraan, jika pelengseran Presiden Assad masuk dalam agenda.
Sebagian besar faksi yang berperang di Suriah, termasuk Islamic State atau ISIS, tidak terlibat sedikit pun dengan diskusi politik antara pemerintah Suriah dan lawan-lawan politiknya itu. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun