Christchurh, MINA – Pria kulit putih Australia yang membunuh 51 Muslim dalam serangan teroris masjid Christchurch tahun lalu, tampil dingin ketika sidang hukumannya dibuka pada Senin (24/8).
Jaksa penuntut menjabarkan rincian mengerikan dari kekejaman yang direncanakan dengan cermat untuk menimbulkan korban maksimum.
Pembantai yang bernama Brenton Tarrant ingin “menembak lebih banyak orang daripada yang dia lakukan,” kata Jaksa Barnaby Hawes kepada pengadilan, demikian dikutip dari TRT World.
Pengadilan diadakan di tengah keamanan yang ketat dan di depan keluarga korban yang berduka dan terluka.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pengadilan mendengar bagaimana Tarrant yang bersenjata berat menembaki pria, wanita dan anak-anak saat dia menyiarkan langsung serangannya di media sosial, dan mengendarai mobil saat dia pindah dari satu masjid ke masjid berikutnya.
Jaksa Hawes mengatakan, ketika dia melihat seorang anak berusia tiga tahun memeluk kaki ayahnya, Tarrant menembaknya “dengan dua tembakan tepat sasaran.”
Tarrant mengaku bersalah atas 51 tuduhan pembunuhan, 40 percobaan pembunuhan, dan satu terorisme atas serangan di dua masjid di Christchurch pada Maret tahun lalu.
Proses peradilan bisa memakan waktu hingga empat hari untuk diselesaikan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Pengacara mengharapkan pria berusia 29 tahun itu menjadi orang pertama yang dipenjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat di Selandia Baru.
Tarrant ditangkap saat dia mengemudi untuk menyerang masjid ketiga di Ashburton, sekitar satu jam di selatan Christchurch.
Mengenakan pakaian penjara abu-abu dan dikelilingi tiga petugas polisi di dermaga, pria Australia itu tetap diam, sesekali melihat ke sekeliling ruangan ketika Hawes menyampaikan ringkasan fakta yang mengerikan, dan anggota komunitas Muslim menceritakan dampaknya pada kehidupan mereka.
“Dia mengaku (kepada polisi) pergi ke kedua masjid dengan maksud untuk membunuh orang sebanyak mungkin,” kata Hawes. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)