Jakarta, MINA – Pemerintah merencakan untuk merekrut 72 ribu guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari kalangan pekerja atau pelaku usaha yang nantinya akan mengajarkan materi yang sesuai dengan perkembangan dunia kerja yang sedang dibutuhkan.
“Kemarin saya sudah mengusulkan kepada Presiden untuk merekrut 72 ribu guru SMK dari kalangan pekerja atau profesional dengan skema PPPK,” ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat konfrensi pers di acara “Rapat Koordinasi Penataan Guru dan Tenaga Pendidikan”, Jakarta, Kamis (22/11).
Ia menjelaskan, dengan menggunakan skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru yang lolos seleksi akan dikontrak dalam jangka waktu tertentu dengan perjanjian kerja.
“Mereka bisa dikontrak, satu, dua tahun, tiga tahun, tergantung mereka. Karena mereka ini in take-nya dari para pekerja,” ujarnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Muhadjir menjelaskan bahwa guru PPPK tersebut akan membantu dalam penerapan program keahlian ganda bagi para pelajar SMK. Guru PPPK itu akan menambah kekuatan guru yang telah ada dan telah diberi pengalaman kemahiran sesuai bidangnya.
Sebelumnya Muhadjir mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden, kurikulum pendidikan SMK harus disesuaikan dengan kebutuhan industri.
“Sekarang sekitar 70 persen kurikulum keahlian itu diusulkan dari dunia industri dan dunia usaha. Termasuk peralatan-peralatan dari rekomendasinya dunia industri dan dunia usaha,” ujar Muhadjir.
Hal tersebut direncanakan oleh Kemendikbud sebab Pemerintah kini tengah berkonsentrasi pada pembangunan sumber daya manusia yang akan dilakukan secara besar-besaran pada tahun depan, salah satunya melalui pendidikan vokasi di SMK. (L/Sj/B05)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis